KESIMPULAN
Munculnya aksi kejahatan atau yang sering disebut dengan aksi Klitih ini yang seringkali dilakukkan oleh anak usia sekolah/remaja banyak menimbulkan keresahan bagi masyarakat,karena dampak aksi yang mereka timbulkan ini sangat membahayakan seseorang salah satunya dapat melukai seseorang hingga memakan korban jiwa. Dibalik remaja yang sangat semangat melakukkan hal hal ekstream seperti itu semata mata hanya ingin menunjukkan eksistensi diri terhadap suatu geng/kelompok. Banyak juga aksi klitih ini dilakukkan oleh mereka yang sudah dewasa dengan dalih melakukkan aksinya agar mendapatkan suatu harta benda dengan cara yang tidak lazim,dari segi tertinggalnya pendidikan juga dapat menjadikan seseorang bergabung dalam kelompok yang tidak biasa seperti ini atau klitih karena kematangan emosi yang buruk dan kurangnya cara pola pikir menjadikan dia mengambil keputusan tanpa pikir panjang dan selalu ikut kata orang. Klitih sebenarnya bisa dihilangkan dengan cara meningkatkan toleransi antar masyarakat,mempunyai hubungan dengan masyarakat yang lebih terbuka satu sama lain, dan memperbanyak kegiatan positif untuk remaja agar fokus mereka bisa beralih ke hal yang membuat mereka senang tapi dalam kegiatan positif daripada mereka gabung dalam aksi kelompok bahaya atau klitih, meningkatkan seminar untuk para orangtua untuk melakukkan bounding terhadap anak gunanya untuk mempererat hubungan antar anak dan orangtua karena faktor terbanyak seorang remaja gabung dalam aksi klitih karena mereka merasa tidak dipedulikan oleh orangtuanya makanya mencari kesamaan nasib diluar.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Jatmiko, D. (2021). Kenakalan remaja klithih yang mengarah pada konflik sosial dan kekerasan di Yogyakarta. Jurnal Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(2), 129-150.
Putra, A., & Suryadinata, S. (2020). Menelaah Fenomena Klitih di Yogyakarta Dalam Perspektif Tindakan Sosial dan Perubahan Sosial Max Weber. Asketik: Agama dan Perubahan Sosial.