Teruntuk engkau yang tak pernah usai
Ruang sudut opini yang selalu dipenuhi tentangmu
Perihal pondasi rumah yang pernah kita bangun bersama
Dengan hari-hari yang tiap kulewati, dan semuanya perihal mu;
yang tak pernah usai
Kita takkan pernah usai,
kita hanya menunggu pagi menjadi malam
dan malam menyambut rindu
dan itu perihal mu.
Teruntuk engkau ; yang tak pernah usai
sudut bilik-bilik keheningan, milik kita
perdebatan ditengah keegoisan
dan kita adalah dua orang yang tak pernah usai
kau milikku
dan ku milikmu;
kita takkan pernah usai
Hujan malam menyambut kerinduan
Nestapa bergantian berteman
buah fikir kecil dan itu perihal;
tentangmu yang takkan pernah usai
dua insan menjadi kita,
aku , kau dan takkan pernah usai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H