Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bicara Salah, Diam Salah

18 Oktober 2020   00:18 Diperbarui: 18 Oktober 2020   00:21 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini Dru ciprat mukaku dengan sekuat tenaga. Duh aku masih butuh istirahat. Bagaimana aku bisa semangat jika semalaman saja Dru memintaku ikut terjaga.

"Kamu memang tidak mengantuk?"
"Tidak usah banyak bicara, ayo lekas siap-siap. Aku mau jalan-jalan pagi ini."
"Ya jalan saja, kenapa aku harus ikut?"
"Ikut dong Laela, memang kamu tega biarkan aku cemberut sambil lari pagi?"

"Lari pagi?. Ini jam lima pagi Dru. Sudah shalat belum?"
"Wooooooooisss, sembarangan kamu ya Laela. Begini-begini shalatku tepat waktu. Punya keinginan saja maunya Allah kabulkan langsung, masa iya menunaikan kewajiban saja aku bikin lama."

Hmm mulut Dru bawelnya bukan main, mata mendelik sambil senyum yang dipaksakan membuatku harus cepat-cepat bangun. Kugosok mataku, kuregangkan sebentar badanku.

"Lama ya Laela. Sudah cepat sana cuci mukamu, gosok gigimu dan jangan lupa siapkan segala jenis firman Allah yang kamu tahu. Aku mau dengar pagi ini."

Ih bawel bener, yang mau jalan-jalan dia, yang mau tebar pesona dia, yang mau ketawa ketiwi dia, kenapa aku mesti ikutan ribet.

Ya inilah Dru, sosok perempuan yang aku kagumi. Tak ada seorangpun akan mengira bahwa Dru butuh perhatian. Tingkah polah Dru yang selalu riang selalu menularkan tawa dan canda untuk sekitarnya.

Dru paling tidak bisa melihat kawannya sedih dan menangis. Sebisa mungkin akan dia lakukan agar kawannya kembali tersenyum.

Sayang tak semua kawan Dru paham akan Dru, terlalu sering tengadahkan tangan hingga lupa untuk memberi. Ya, memberi perhatiannya sedikit untuk Dru.

Dalam hitungan detik aku sudah siap temani Dru, kuiisi energi positifku,Kulengkapi dengan beberapa Ayat yang mau Dru dengarkan pagi ini.

"Sudah dong Dru. Kau kuncir kuda saja, lebih seksi loh kelihatannya!"
"Masa, memang iya?. Aku tidak mau terlihat seksi Laela."
"Kan hanya terlihat Dru. Bajumu toh tetap panjang, lagi pula jika kau urai dan hanya kau beri bando, memang tidak takut lepas saat kau lari-lari nanti?. Bukannya akan tidak nyaman jika rambutmu kau biarkan begitu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun