Hmmm lelah ya melihat tingkah laku saudara kita.
Dan yang lebih ramai lagi adalah diserbunya pusat perbelanjaan baik supermarket juga perlengkapan pakaian.
Mau kemana sih, Â Shalat Ied saja disarankan di rumah. Ini ko heboh pada rebutan fashion.
Sampai akhirnya garda terdepan kita mengeluarkan tagar Indonesia Terserah yang kemudian diamini oleh banyak kalangan yang geram dengan tingkah laku masyarakat Indonesia.
Bagaimana tidak, saya, anda dan saudara-saudara lain yang masih waras dan sehat, sudah terlalu lama di rumah, teman-teman medis sudah terlalu lelah di sana.
Akankah kejadian ini hanya sebagai dagelan yang ramai-ramai ditonton lalu ditertawakan?.
Saya harap tidak.
Banyak alasan untuk membela segala kebodohan di atas, bahkan Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany sampaikan bahwa "masyarakat sudah terlalu jenuh di rumah, padahal bisa belanja online tapi mereka lebih memilih ke Giant, itu kapasitas adik saya yang sudah saya tegur, apalagi masyarakat di luar sana". Begitulah kurang lebih yang disampaikan.
Stop, bersikap egois. Memang hanya anda saja yang sudah jenuh. Tentu tidak.
Kita pahami Bersama bahwa kehadiran virus ini memporakporandakan hampir di semua lini. Terutama lini ekonomi, dari satu lini ini saja tentu akan merembet ke lini yang lainnya. Bayangkan saja kasus PHK, dirumahkan sementara, THR di tangguhkan dan lain lain kasusnya cukup banyak. Tentu saja berdampak pada meningkatnya stress secara personil juga keluarga. Dan hal ini tentunya harus segera disikapi.
Konsep baru segera dirilis, yaitu New Normal. Satu konsep yang menurut saya adalah membuat hal-hal yang selama pandemi dianggap abnormal menjadi normal.