Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Persetan dengan Cinta

25 April 2020   01:09 Diperbarui: 25 April 2020   02:06 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupanya karena Rio mencintai Menul. Menjadi petaka kehidupan buruk untuk Menul. Pesona Rio terlalu menjadi magnet hebat untuk Risma. Hingga dengan pikiran sejengkal mampu membuat Risma gelap mata.

"Menul, aku harus bawa kamu ke rumah sakit."
"Tidak, tidak perlu Yo. Bawa aku pergi saja dulu dari sini, bantu aku bersihkan badan. Aku mau pulang!"
"Menul, kamu terluka."

"Yo, aku mau pulang."

Kala itu Menul sudah kehilangan tenaganya. Mata sayu dengan sayatan di sebelah kanan dan kirinya. Rok dibuatnya compang camping, paha mulus Menul terpampang nyata. Rio menutupi dengan jaket basketnya.

Darah segar mengalir dari selangkangan Menul. Tidak ada pilihan lain, aku harus bersihkan Menul.

"Jangan Yo, biar aku saja. Aku sangat menjijikan."
"Kali ini biarkan aku membantumu!"
"Yo, bawa aku pulang. Setelah itu tolong jangan kau perlihatkan lagi mukamu!"
"Kenapa begitu?. Kamu pikir aku mencintaimu karena darah segarmu?"

"Jangan terlalu mengagungkan hatiku Yo. Atas alasan apalagi seorang laki-laki mencintai wanitanya?"
"Aku mencintaimu sepenuhnya. Aku tahu kamu tidak menginginkan ini. Lantas aku harus sebedebah Risma dan Rai?"

"Aku terluka Riooooooooooooo."

Dunia menutup telinganya. Teriakan Menul sangat membuat pengang telinga.
Luka yang menyayat hati juga luka yang menghilangkan kecantikan Menul meruntuhkan satu babak romantisme remaja saat itu.

Menul tidak perawan.

Perlu beberapa bulan untuk Menul sembuhkan lukanya. Perlu ribuan kesabaran Rio untuk meyakinkan Menul bahwa dia akan selalu ada untuk Menul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun