Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Humor

Pa... Aku Hamil

2 Februari 2019   23:50 Diperbarui: 3 Februari 2019   00:05 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata orang, hidup itu susah

Kalo kata gue, lu yang nyusahin

Kata orang hidup itu menyedihkan

Kalo kata gue, lu yang nyebelin

Hidup itu indah, karena Tuhan memberikan memang sangat indah. Dengan segala warna yang diberikan oleh Tuhan, tak ada satupun bagian yang tampak menjadi buruk. Yang poles, yang lukis, yang memberikan sentuhan semua adalah kamu.

Hari ini aku bahagia bahkan supeeerrr bahagia. Tertawa, tersenyum bahkan sampai jumpalitan.

10 tahun yang lalu, saat aku ingin punya anak, dan saat yang sama sepertinya Tuhan belum mengijinkan untuk menghadirkan calon bayi.

Lantas karena pernikahan ku sudah cuku lama, maka "bully"an hadir setiap hari. Entah berapa cerita, ragam bahasa, versi dan entah apapun , yang pasti aku sudah sangat kebal dengan segala "bully: an menyenangkan dari orang-orang sekitarku. Menurutku, itu adalah cara mereka memperhatikan aku, ga ada yang salah ko.

Satu hari, bos ku paling keren memanggilku ke ruangannya. Udah deg-degan sebenernya , tapi sih perasaan aku ga punya salah apa-apa, kerjaan beres semua, mau ngapain ya dia???

"Pagi Pa ..." aku ketuk pintu sambil terus nyelonong kedalam ruangan bos ku.

"Duduk sana kamu....!"

"Ih bapa, yang halus kalo suruh tamu duduk".

"Lah kamu kan bukan tamu, kamu babu..... ahhahahahhahahah".

Seneng banget nih si bos ketawanya

"Ada apaan sih Pa?"

"ini.... itu ...."

"Apaan sih ,pa?"

"Kamu, kalo bercinta pake gaya apa sih?"

"Ya Allah paaaaaaaaaaa, ngapain pake nanya?" To the point amat lagi nanyanya.

"Kamu ga hamil-hamil, jangan-jangan suamimu salah gaya kali".

Kali ini aku liat muka bosku sedikit mesem.

"Engga, ya gapapa sih. Emang belom aja kali pa"

"Ya tapi kamu udah lama lo, nih yah setelah selesai meeting barusan, satu team ngomongin kamu, semua ngasih ide biar kamu bisa hamil. Nih aku kasih tau kamu gaya yang oke"

Dalam hati..nih bos senga amat, apa daya dia BOSSSS.

Aku liatin , aku dengerin, dia berbusa bentar lagi sawan kayanya hahahhaah

"Gimana, oke ga pengarahanku? Dijamin tokcer"

"Ya iya aja deh pa, doain yeee!" Aku ngeloyor balik ke ruangan kerjaku.

2 bulan berlalu

Tanpa disadari, aku aplikasikan KULPON alias kuliah pondok gaya BOSKU

Seminggu...

Dua minggu...

Sebulan...

Dua bulan...

"Ko aku belum dapet ya?" tumben banget ni telat.

Karena ga tau ciri-ciri orang hamil kayak apaan, aku cuek aja.

Tetangga sebelah yang melihat aku bingung akhirnya bertanya juga.

"Lu kenapa siiii??"

"Apaan yang kenapa?"

"Ya itu, bengong, jalan, bengon, jalan"

"Ya bagus lah, daripada bengong, beol, bengong, beol...ahhahahahahahah"

"Lu ya bener-bener, le nape?"

"Gue telat cuy...."

"Wohooooo, hamidun kali.... sana beli test pack"

Sore itu sepulang kerja, aku cari apotik eh apotek, yang bener yang mana tuh?

Aku putuskan untuk membeli Alat tes kehamilan alias test pack, aku pelajari cara menggunakannya dan aku mulai deg-degan menunggu besok pagi.

KRIIIIIIIIINGGGGG.....alarm berbunyi melebihi suara ngorok orang disebelahku.

Aku terbangun dan kemudian bersiap untuk melakukan tes dengan urinku

Eng ing eng.......yeeeee, strip DUA artinya AKU  hamil.

Pagi - pagi banget aku putuskan mau ketemu bosku untuk berterima kasih.

"Tok tok tok..."

Ga lama BOSKU muncul, lalu...

"Paaaa, aku hamil..."sambil jingkrak-jingkrak

Dan aku lupa, hari itu , tepatnya pagi itu, jadwal Bosku meeting dengan mitra kerjanya.

Satu detik berikutnya...semua terpana...

"Gimana Cika?"

Ya Allah aku tak sadar, orang-orang bengong , kemudian....

"Pa. pelakunya siapa?"

"Bapa...?

Waduh aku tutup muka merah meronaku

Maafkan ya Pa, padahal maksudnya cuma kasih kabar bahwa KULPON nya manjur.

#0102

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun