Mohon tunggu...
Misbakhul Ulum
Misbakhul Ulum Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Gombalisasi Ekonomi di Era Globalisasi

15 September 2016   20:46 Diperbarui: 17 September 2016   14:30 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: sekolah-daring.blogspot.com

Kita tahu bahwa sekarang ini kita berada di dalam era yang biasa kita kenal dengan era GLOBALISASI di mana pengaruh suatu negara ke negara lain semakin meluas sehingga batasan-batasan di dunia ini semakin memudar. Globalisasi dapat memberikan kebaikan bagi kita, Tapi juga bisa menjadi “boomerang” yang siap mengancam kapanpun. Maka dari itu Kita harus bisa menyikapi globalisasi ini dengan cara memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

Yang menjadi pertanyaan, apakah sebenarnya kita ini benar-benar berada di era GLOBALISASI ataukah sebenarnya kita sedang diGOMBALISASI oleh segelintir orang yang menguasai dunia yang bisa kita sebut sebagai "ELITE GLOBAL"?

Dunia ini telah dikuasai oleh segelintir orang yang rakus akan harta, pasti kita bingung bagaimana bisa  segelintir orang mampu menguasai dunia ini di berbagai bidang terutama ekonomi? Ada sebuah lagu yang sepenggal liriknya berisi “Dunia ini, PANGGUNG SANDIWARA” lalalalala.... hehehe.. Ya, Dunia ini hanyalah panggung sandiwara dimana kita sebagai “Wayang” dan Elite global sebagai “Dalang”.

Kita semua pasti tahu kan apa itu uang dan kita juga tahu mata uang yang menjadi patokan di dunia adalah US Dollar. Bisakah kita mencetak dollar? Ya, gak bisalah, heheee.. Di dunia ini hanya ada satu lembaga yang mempunyai hak monopoli untuk mencetak US Dollar (USD) yaitu Bank Sentral AS atau Federal Reserve Bank atau yang biasa dikenal dengan sebutan The Fed.

Sebagian orang pasti ada yang pernah dengar The Fed, Tapi tidak tahu pasti apa sebenarnya dan bagaimana cara kerja The Fed. Oleh banyak ekonom The Fed disebut sebagai “PERAMPOKAN TERBESAR yang pernah dijadikan UU kepada rakyat Amerika” Mengerikan bukan? Dan yang lebih mengerikan juga ternyata The Fed ini bukan milik Pemerintah melainkan milik Swasta. Pasti banyak yang tidak percaya akan hal ini, tapi itulah yang terjadi.

sumber: www.republika.co.id
sumber: www.republika.co.id
Mari kita kembali ke tahun 1900-an agar kita tahu sistem kerja keuangan di dunia. Pada tanggal 23 Desember 1913, dua hari sebelum Natal dimana ketika itu anggota kongres sedang menikmati liburannya bersama keluarga. Pada hari itu ditandatangani sebuah UU Bank Sentral Federal Reserve oleh Presiden Woodrow Wilson. Sejak saat itu sistem moneter dijalankan oleh segelintir orang-orang kaya, sementara Pemerintah dan kongres tidak mempunyai hak pengawasan penuh terhadap The Fed.

Ben Bernanke (sumber: www.hipdaily.com)
Ben Bernanke (sumber: www.hipdaily.com)
Ben Bernanke, Gubernur Bank Sentral menolak pertanyaan DPR kepada siapa uang USD 2,2 T dibagikan. Bagaimana bisa Gubernur Bank Sentral menolak pertanyaan dari DPR? Apakah anda masih percaya kalau The Fed itu milik Pemerintah AS? Sedangkan Gubernur The Fed sendiri tidak tunduk pada DPR atau rakyat. Setelah uang USD 2,2 T atau sekitar Rp 29.000 T itu dicetak, dampaknya sangat luar biasa, seluruh mata uang di dunia nilainya turun, maka jangan heran kalau harga barang semakin naik. Ini adalah perampokan besar, lebih besar dari perampokan bank bersenjata.

sumber: www.nationaldebtclocks.org/debtclock/unitedstates
sumber: www.nationaldebtclocks.org/debtclock/unitedstates
Kita digiring menjadi budak hutang dikarenakan kita mengikuti sistem yang telah diterapkan untuk menguntungkan mereka dan merugikan hampir semua orang di dunia. Perlu kita ketahui bahwa setiap uang dollar yang dicetak adalah hutang + bunga pemerintah kepada The Fed.

Inilah tujuan Elite Global, membangkrutkan seluruh negara di dunia agar tunduk pada satu pemerintahan, “The New World Order” atau tatanan dunia baru. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana pemerintah Amerika dapat membayar hutang-hutangnya? Pemerintah AS mengumpulkan dana pajak melalui IRS (Interest Revenue Service) yang biasa kita kenal dengan Dirjen Pajak di Indonesia. Dana pajak tersebut tidak masuk ke kantong pemerintah, sekali lagi ini adalah perampokan terbesar dalam sejarah manusia.

sumber: sekolah-daring.blogspot.com
sumber: sekolah-daring.blogspot.com
John F. Kennedy adalah Presiden AS terakhir yang berani menentang sistem yang zalim ini. Pada tanggal 4 Juni 1963 Presiden J.F.K menandatangani Executive order 11110, Perjanjian ini memberikan keleluasaan penuh kepada perbendaharaan Amerika untuk mengontrol uang tanpa bantuan The Fed. Rencana J.F.K untuk membongkar kebobrokan The Fed ini berhasil, tapi enam bulan kemudian, ketika pergi ke Dallas Presiden John F. Kennedy tidak pernah kembali alias tewas ditembak. Setelah kematiannya, rencana J.F.K dibubarkan oleh presiden baru Lyndon Johnson dan sejak saat itu pula tidak ada lagi Presiden AS yang berani menentang kezaliman The Fed. Kemudian bank-bank besar pun berdiri dan semakin banyak uang yang dicetak tanpa adanya pertanggungjawaban.

sumber: www.nationaldebtclocks.org
sumber: www.nationaldebtclocks.org
Hutang negara-negara semakin tak terbendung. Apa yang akan dilakukan Elite Global terhadap hutang-hutang yang tidak akan lunas tersebut? Itu akan dijadikan suatu senjata untuk memaksakan deal baru yaitu membuat mata uang tunggal dunia di bawah sistem yang mereka ciptakan. Tidak banyak orang tahu bahwa ada sebuah rencana untuk menanamkan ‘bio chip’ di tubuh manusia yang di dalamnya terdapat data-data kita seperti passpord, asuransi, akun bank dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun