Dikombinasikan dengan situasi yang masih belum pasti, ekonomi rumah tangga juga bisa mengalami penurunan jika dimanfaatkan melalui wirausaha.Â
Dalam artian kondisi ekonomi lockdown dan PSBB saat ini secara alami membatasi atau mengurangi pendapatan para wiraswasta. Tanpa dukungan keinginan wiraswasta untuk menggunakan jasa dan produk, maka akan semakin mengurangi pendapatannya. Selain itu, rumah tangga menghadapi dilema dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.Â
Singkatnya, kondisi keuangan yang kurang menguntungkan menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih rentan terhadap infeksi COVID-19.Â
Dalam hal ini, penurunan kesejahteraan yang tajam memberikan tekanan psikologis pada ekonomi rumah tangga dan secara signifikan mengurangi kesejahteraan psikologis.Â
Tanpa disadari, situasi ekonomi yang semakin sulit membuat pelaku rumah tangga menghadapi situasi hening sebagai berikut: B. Mengambil petunjuk atau inisiatif protokol kesehatan di rumah untuk bekerja mencari nafkah. Dalam dilema seperti itu, tidak mengherankan jika ekonomi rumah tangga rentan terhadap COVID-19.
Dampak ekonomi dari Covid-19 semakin nyata dan sangat mengkhawatirkan. Ketika negara harus memutuskan blokade sementara. Kebijakan pemblokiran tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19. Namun, akibat kebijakan ini, banyak pekerja yang tidak bisa bekerja lagi.Â
Dampak ekonomi kelas menengah ke bawah terputus-putus. Mengingat perekonomian mereka hanya ditopang oleh pendapatan harian pada hari yang sama, mereka mengalami perubahan dramatis.Â
Jika mereka tidak bekerja, penghasilan mereka juga tidak ada, sehingga penghasilan mereka sangat rentan. Beratnya infeksi Covid-19 berdampak serius bagi perekonomian keluarga dan erat kaitannya dengan pendidikan anak.Â
Saat ini akibat Covid-19 banyak keluarga yang menjadi masalah pendidikan, karena keluarga adalah institusi pertama dan terpenting dalam pembinaan, perlindungan dan pendidikan anak sesuai nilai keluarga dan agama.Â
Keluarga merupakan tonggak sejarah dan bisa dikatakan sebagai anak pertama berilmu di dunia. Melalui keluarga kita dapat menciptakan generasi penerus negara yang kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H