Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance

Whatever your problem smile

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sesak

19 Mei 2024   20:02 Diperbarui: 19 Mei 2024   20:20 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam peluk malam yang merajut sunyi
Aku terjerat di antara asa dan nestapa
Bayang-bayang kelam melintasi jiwa
Mengukir luka di relung hati yang hampa

Desah nafas tertahan, tak mampu bersuara
Hidup seakan tersendat dalam hampa
Langit malam menangis tanpa suara
Menyeretku pada kesepian tanpa jeda

Dinding-dinding dunia merapat sempit
Menggenggam erat jiwa yang mulai rapuh
Setiap langkah terasa berat
Seakan terikat oleh beban tak kasat

Namun di balik sesak yang mengungkung
Ada seberkas cahaya yang tak kunjung padam
Menyusup perlahan dalam kegelapan
Membisikkan harapan di sela-sela kelam

Hingga pada akhirnya
Dalam sesak yang menyesakkan
Kudapati kekuatan untuk bangkit
Melawan bayang-bayang yang mencekam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun