Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance

Whatever your problem smile

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Amarah

25 Maret 2024   22:25 Diperbarui: 25 Maret 2024   22:26 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di samudera jiwa yang terdalam
Amarah menggelora, menghantam karang
Dalam lautan gelapnya hati yang terjerat
Rintihan yang terbisik dalam gelap

Amarah, pedang yang menusuk tanpa henti
Menyulut bara dalam dingin yang senyap
Di dalam kegelapan, tersembunyi luka
Yang tak terucap, namun menggelegak

Amarah, seperti badai yang mengamuk
Merobek damai yang sudah tercipta
Namun di balik reda, di balik keheningan
Kerinduan akan kedamaian masih tetap ada

Amarah, belati yang menusuk dari dalam
Menggiring kita ke jurang keputusasaan
Namun di dalam gelombang yang menghantam
Ada kekuatan untuk mengubah arah

Mari kita renungkan, dalam gelap yang dalam
Amarah yang menghunjam, tak selalu bertahan
Kita bisa memilih, mengubah alur cerita
Menuju cahaya, dalam keheningan yang damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun