kubuka jendela
nampaknya langit mulai meredupÂ
kulihat tetes demi tetes air hujan menggenangi tanahÂ
tanah yang tadinya keringÂ
kini tergenang oleh air
hembusan udara membuatku merindukan pelukan
membuatku teringat akan kampung halamanÂ
kepada hujan aku titipkanÂ
sebuah kata yang mengandung kerinduanÂ
kepada pelangi aku sampaikanÂ
bahwa aku rindu kampung halaman
ada yang aku ingin sampaikan
pada sebuah bintang dan bulan
namun itu hanya ilusi semata
kini yang aku rasakan hanyalah
rindu yang tidak terbalaskan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!