Tiga tahun lalu, saya masih ingat ketika teman-teman saya ajak membuat video pembelajaran kemudian mengunggahnya, mereka berkata, "Buat apa? Menghabiskan kuota saja. Mau jadi artis mungkin ya?"
Kesal memang, dan sekarang setelah pembelajaran jarak jauh mau tidak mau harus ditempuh. Harusnya tinggal mengaplikasikan saja lagi. Eh, malah baru mau belajar bagaimana membuat video pembelajaran. Ini sudah tahun ajaran baru Bapak/Ibu! Kalau sekarang baru belajar, kapan mengajarnya?
Seperti peribahasa, mau berak baru gali lubang. Yang ada malah berak dalam celana, lubang belum juga dalam. Mengkhawatirkan memang. Bukan guru tua saja. Malah ada sebagian guru muda yang masih gagap membuat email, membuka google drive dan lain-lain.
Bagaimana mengajak siswa menggunakan google class room jika begini. Kalau gurunya saja masih mau belajar, mungkin saja ntar malah jadi bahan tertawaan siswa. Mereka malah lebih canggih dari gurunya. Kan bikin malu.
Walau memang tidak ada salahnya sekarang mulai belajar. Tidak ada kata terlambat, juga sudah pasti menyesal adanya di akhir.
Belum lagi ada sebagian yang masih berkutat dengan tampilan power point. Beberapa tahun yang lalu kemana saja? Saat kuliah juga ngapain saja?
Yang lebih lucu lagi, pada saat pelaithan online menjamur. Ribut-ribut semua ingin melaksanakan pelatihan online. Kalau memang benar-benar untuk meningkatkan kualitas guru dalam bidang IT sih tidak mengapa.
Kalau hanya sekedar ikut andil menyemarakkan pelatihan online saja pasti akan buang-buang waktu dan kuota. Belum lagi tenaga. Yang jelas mata melotot mendengarkan nara sumber caramah. Sama juga bohong. Ujung-ujungnya konten yang sudah ada di youtube juga yang diunduh, terus dibagikan ke siswa.
Kalau modelnya begitu juga, ngapain capek-capek berhari-hari ikut webinar. Kalau hanya sertifikat, buat apa juga? Buat naik pangkat mungkin. Pasti tidak akan cukup. Masih jauh dari sesuai sarat kenaikan pangkat.
Apalagi sekarang untuk pangkat ke 3d dan seterusnya mewajibkan menulis karya ilmiah dan penelilitan. Pasti akan mentok di tengah jalan lagi.