Mohon tunggu...
Hidwar Norseha
Hidwar Norseha Mohon Tunggu... Guru - PNS

Berbuat yang terbaik demi membahagikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dunia Anak dan Remaja yang Tak Sama dengan Kita

9 Juli 2020   21:29 Diperbarui: 9 Juli 2020   21:21 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita yang telah dewasa hanya melihat dunia dari kacamata orang dewasa. Padahal kita pernah jadi anak-anak. Mungkin saja, kenangan masa kecil anak-anak kita hanya segelintir yang kadang terlintas. Senyum gembira jika mengenang masa itu.

Bagaimana tidak, saya ketika harus menangis untuk meminta boneka panda yang dipinjam teman sekelas. Boneka sangat kecil, bukan untuk mainan, melainkan untuk digantungkan di ujung tas sekolah.

Jika sekarang mengingatnya, pasti akan tersenyum dan merasa lucu. Masa anak-anak pasti sesulit apa pun kondisi kita saat itu. Kenangannya selalu menjadi kenangan manis.

Demikian juga ketika masa remaja. Harus pura-pura marah menutupi rada malu ketika masa SMA ada cowok teman sekelas yang menuliskan surat cinta kemudian menyelipkan pada buku cacatan saya.

Sampai sekarang jika ingat kejadian itu pasti akan geli sendiri. Tak ada kata panjang, tak ada obrolan mesra, apalagi chatting WA hingga berjam-jam lamanya. Seperti remaja sekarang.

Walaupun begitu, kenangan tetap saja menjadi kenangan manis yang tak terkira.

Setelah dewasa dan berkeluarga, tentu saja kenangannya berbeda. Ketika memiliki anak pertama, begitu capek dan repotnya.

Tapi seingat saya, dahulu hampir tak pernah ada keluhan yang membekas saat ini. Sepertinya semua kejadian, begitu dinikmati. Kadang dengan tangis dan kekesalan. Kadang dengan gembira dan sukacita. Berlalu begitu saja.

Pada saat sudah dewasa, dunianya pasti akan berbeda dengan dunia anak-anak dan remaja sekarang. Mereka tentu saja akan mengukir ceritanya sendiri. Dan pada akhirnya akan seperti saya. Mengenang sambil tersenyum simpul, "Alangkah konyolnya aku dulu."

Setiap masa pasti diisi oleh orang yang berbeda dunianya. Dunia anak sekarang tentu saja berbeda dengan dunia anak beberapa tahun lalu. Begitulah para remaja mengenangnya.

Demikian juga para orang dewasa akan mengenang masa remajanya tentu saja berbeda dengan dunia remaja sekarang.

Pertanyaannya, pada saat kita telah menjadi orangtua, apa yang harus kita lakukan terhadap anak-anak kita yang masih anak-anai, dan mereka yang telah remaja. Padahal pengalaman masa anak-anak kita dan masa remaja mereka berbeda dengan saat kita dahulu?

Katanya, zaman boleh berganti, demikian juga para pengisinya. Tapi ada beberapa yang tidak berubah dari zaman ke zaman. Yaitu, rasa suka, sayang, cinta, senang, sedih, kecewa, marah, dan sejenisnya. Walaupun cara mengungkapkannya berbeda.

Oleh karena itu peran orangtua dalam memberikan pembimbingan pada anaknya adalah menjaga rasa yang ada. Bagaimana rasa cinta dan sayang terhadap sesama tetap tumbuh dan berkembang. Biarkan mereka menentukan bagaimana cara mengungkapkannya.

Menjaga agar rasa kecewa, marah, sakit hati, dan saudara-saudaranya berada dalam batasan yang wajar. Tugas orangtua hanya menahan agar akibat buruk yang menimpa anak-anak dan remaja atas rasa tersebut tidak fatal.

Orangtua yang terlalu dalam mencampuri dunia anak dan remaja pasti akan sangat mengganggu perkembangan jiwa mereka. Sebagian besar pasti akan menganggap bahwa orangtua mereka telah mengekang sedemikian rupa.

Kesan buruk ini akan tertanam pada ingatan anak. Dan dampaknya sungguh akan tidak baik bagi perkembangan anak di masa yang akan datang.

Kadang salah langkah, tergelincir atas perilaku anak mampu menjadikan pengalaman dan kesan mendalam bagi perkembangan jiwanya di masa yang akan datang. Orangtua yang tidak bijaksana kadang lebih banyak menyalahkan anak-anak mereka.

Akhirnya, orangtua harus menyadari bahwa dunia anak pada waktu kita orangtua menjadi anak pasti tidak sama dengan dunia anak sekarang. Demikian juga dunia remaja pada saat kita remaja tidak akan sama dengan dunia remaja sekarang.

Jadi biarkan mereka menikmati dunianya dalam batas-batas yang telah kita buat kesepakatan dengan mereka. Selama apa yang dilakukan tidak berakibat fatal bagi kelangsungan masa depannya, orangtua cukup memantau dan memberikan pertimbangan jika diperlukan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun