Mohon tunggu...
Cici Nur Azizah
Cici Nur Azizah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Departement Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang

Social Political Science Traveling, cooking, Reading & Writing "Sebuah negara yang kuat adalah yang menjunjung tinggi nilai demokrasi dan kebebasan."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kesan di Malam Minggu

15 Desember 2013   08:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepenggal cerita setelah beberapa hari tak menemui mu, tak menyentuhmu dan tak bercerita pada mu, itu semua karena kesibukan ku, juga malas yang menguasai raga ku “catatan hujan” tolong dengarkan suka duka ku.

“malam minggu”

Dalam catatan harianku selama aku mengenal malam minggu, rasanya tak pernah pergi untuk sekedar merayakan malam minggu bersama.  Entah itu dengan teman atau apalah!. keluar jika ada keperluan tertentu saja tak perlu memandang bahwa malam minggu. Tapi beda bagi orang tua ku, sedari dulu mereka tak pernah absen pergi malam mingguan. Aku beruntung hadir ditengah-tengah mereka  keromantisannya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kami para anak selalu mendukungnya, tak pernah protes dan seringkali mengingatkan jadwal malam mingguannya jika mereka lupa. Mungkin itu resep awet menjaga hubungan mereka. Apabila ada ajakan dari teman untuk sekedar ngumpul dimalam minggu, simple aku menjawab “sedang jaga rumah, mama papa pergi malam mingguan”. Terkadang mereka protes dan seringkali bertanya, “ biasanya yang pergi malam mingguan anaknya.  ini kok malah orang tuanya” hahaha nah itu dia kebahagian kami para anak melihat orang tuanya selalu romantis, panggilan sayang mereka yang saling mengudara memanggil satu sama lainnya, panggilan sayang pada masing-masing anaknya sungguh suasan rumah yang selalu hangat tak butuh “malala” untuk sekedar mencari hiburan .

Sedikit gambaran tentang malam minggu yang sudah-sudah!...  ini cerita malam minggu ku disini. YKS sedang hangat diperbincangkan dan tayang malam ini,  setelah sholat maghrib aku sudah standbay di depan tv menyaksikan acaranya, tapi tiba2 ajakan pergi malam mingguaan mengudara dari bibir adik-adik ku kebetulan sedang kumpul keluarga besar, aku mengabaikan ajakan itu, tapi tiba-tba  ada donator yang menyumbangkan dana cukup banyak untuk biaya perjalanan malam minggu kami, hahaha aku pun tertawa aku meminta uangnya  tanpa harus pergi, tapi sayang aku malah disorakin mereka. sontak sodara2 ku berteriak mengajak ku malam minggu, ya sudah aku pergi merasakan sensasi malam minggu, merasakan arogansi malam minggu yang banyak diperbincangkan oleh kaula muda. Tentunya dengan CC mama papa. Giliran mereka yang jaga rumah. Malam minggu bersama adik-adik! Kapan lagi selagi singgel! J

Mereka mengajakku ketempat semacam expo  di kota ini, tapi bagi ku tak kurang seperti pasar di malam hari orang banyak berjualan dan banyak hiburan. “Kapan lagi kak merasakan sensasi yang berbeda”, ah… dalam hati ku, ini membuat ku pusing saja dengan irama music yg berdentum kencang aku tak suka, aku penyuka music  yang romantis. Aku tak begitu menikmati suasana  di malam minggu itu.

Rasanya aku cukup sering pergi jalan-jalan di malam hari,  tanpa menngkususkan itu malam minggu. Duduk dan menikati pantai malam yang penuh dengan krlip kerlap lampu kapal yang tengah berlayar atau menyisiri jalanan untuk sekedar memandang suasana malam itu bersama keluarga.

Lah malam ini aku pergi atas nama malam minggu, kepusat tempat orang2 merayakan malam minggu aaaarrrrggghhh,,, sedikit mengesalkan, mereka–mereka datang bersama pasangan sementara aku datang bersama rombongan… malam yang tak penting rasanya.

Mereka mengajak ku menaiki salah satu wahana permainan di sana. Entahlah aku tak tau namanya yang jelas bisa membawa ku pada ketinggian. Aku mengamini ajakan mereka dari pada di tinggal jadi kambing congek mending ikut, ternyata ada sensasi yang beda menikmati ketinggian di tengah kerumunan orang banyak, merasakan hembusan angin malam yang bebas menerpa sekujurku, memadangi  kota dan inteeraksi manusia dari ketinggian, tak bisa ku ungkapkan dengan kata2 aku hanya tersenyum mendapati situasi ini. Dan malu mendapati mereka memergoki ku sedang menghayal, ah mereka menertawakan ku puas.! “tadi susah di ajakin, sekarang menikmati!...” hujat mereka pada ku, sungguh aku malu, dan rintik hujan yang mulai turun yang menandakan kami harus pulang…^_*.

by: cici nur azizah / cici danbo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun