Suara merdumu menari indah bersama api yang melenggok lenggok tersapu angin
Aku mabuk oleh suara merdumu
Rambutmu yang tertata rapi menjadi ciri khas mu
Hanya cinta monyet sebutannya
Tapi mengapa rasa itu masih sama hingga kini
Saat itu mungkin aku hanyalah adik bagimu
Di perkemahan sabtu mingguÂ
Ku ukir kenangan yang hingga kini masih terukir jelas
Siluet mu dibalik api unggun dan nyanyian merdu mu
Tuhan lebih merindukanmu
Lebih dari rinduku yang sebatas harap dan asa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!