Mohon tunggu...
Cici Nofia
Cici Nofia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations

Mahasiswi Public Relations yang masih gagap namun tetap berusaha tegap menghadapi gelap dunia yang rasanya penuh gelak tawa bak panggung drama. Find me on instagram @cynof09

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebuah Kisah Haru dari Mahasiswa Undira yang Serahkan Bantuan Korban Banjir di Serang hingga Kisah Lucu di Baliknya

8 Maret 2022   23:08 Diperbarui: 8 Maret 2022   23:12 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serah Terima Bantuan Donasi. Dokpri Himakom Undira

Indonesia adalah negara yang terkenal dengan budaya ramah tamah dan gotong royongnya. Semenjak kecil kita dididik untuk bergotong royong dan menolong sesama, mulai dari diajarkan untuk ikut kerja bakti di lingkungan RT hingga diajarkan untuk menyisihkan uang saku untuk menginfakkannya setiap hari jumat di sekolah.

Jiwa tolong menolong dan empati sebagai satu bangsa dan satu tanah air sudah mengalir dalam urat nadi kita. Maka tak heran jika ada dorongan dalam diri untuk memberikan sumbangan dalam bentuk materi maupun dukungan moril pada saudara saudara kita yang tertimpa musibah.

Seperti halnya dengan inisiasi para Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara. Melihat Musibah Banjir yang terjadi di Serang beberapa waktu lalu rupanya menggerakan hati para mahasiswa maka dengan bermodalkan keyakinan dan kegigihan mereka mengumpulkan berbagai bentuk donasi dari rekan rekan kampusnya. 

Melalui flyer / pamflet yang diunggah di instagram Himakom_Undira ini ternyata mampu mengumpulkan berbagai kebutuhan pokok seperti pakaian, makanan cepat saji, sembako, dan bahkan berupa dana untuk korban terdampak, sehingga pada Minggu 3 Maret 2022 dilakukanlah penyerahan bantuan di Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang yang merupakan salah satu titik terparah dimana terdapat 7 rumah warga roboh dan 2 rumah hanyut beserta semua barang-barang didalamnya.

Meskipun proses pengumpulan dan penyerahan di lokasi yang termasuk sulit karna sempat diguyur hujan dari pagi hingga siang dan jalanannya yang licin namun alhamdulillah tidak menimbulkan kerugian dan proses penyerahannya berjalan lancar dengan kepala desa setempat dan beberapa warga yang terdampak.

Keseriusan para mahasiswa Universitas Dian Nusantara atau yang kerap dikenal dengan Undira ini diharapkan mampu membantu para warga sekitar yang terdampak. Kegiatan yang diinisiasi Himakom Undira ini diharapkan mampu menjadi contoh bagi rekan rekan mahasiswa lain untuk terjun aktif dan berkontribusi langsung di masyarakat. 

Kondisi rumah warga yang tersapu banjir. Dokpri Himakom Undira
Kondisi rumah warga yang tersapu banjir. Dokpri Himakom Undira
" Tujuan kita bersosialisasi di bencana banjir yang terjadi di Serang, tentunya untuk memberikan bantuan warga sekitar yang terdampak Bencana Banjir. Serta dapat meningkatkan rasa Peduli kita terhadap sesama, dengan kegiatan ini harapan kita semoga kedepannya tetap selalu mempertahankan rasa Peduli terhadap sesama dan untuk Saudara/i kita yang terdampak Banjir dapat terselamatkan dengan baik." Tutur Bagus Saputro selaku Ketua dari Himakom Undira.

Selain kisah haru perjuangan rekan mahasiswa ini rupanya ada kisah lucu dibaliknya, dimana Jaket sang ketua ini secara tidak sengaja ternyata masuk ke dalam bingkisan sumbangan sehingga terikhlaskan untuk kemudian ikut disumbangkan pada warga korban banjir di Serang.

Hal ini diungkapkan oleh Bagus " Iya jadi saat perjalanan pulang pas mobil udah arah balik dari Serang saat itu aku nyari jaket aku yang warna item pas tanya temen2 di mobil ternyata salah satu temen aku ngomong yah maap aku kira itu barang bantuan jadi jaketnya dimasukin ke kantong sumbangan karna ada diatas kantongan dikiranya buat disumbangin juga, haha jadi ya mau gimana lagi ikhlasin aja semoga bisa bermanfaat juga buat temen temen disana"

Karna kejadian tersebut sontak rekan rekan satu mobil pun tertawa terbahak bahak dan sambil meledek Jaket kesayangan rekannya tersebut harus rela berpindah tangan sebab tergeletak dan bercampur dengan barang lainnya.

" Meskipun awalnya tidak diniatkan untuk didonasikan namun semoga bisa menjadi berkah dan bermanfaat " Ujar Bagus.

Kegiatan berjalan dengan lancar tanpa suatu kurang apapun bahkan jika itu harus kehilangan jaket kesayangan pun tetap menjadi berwarna dan guyon penghujung acara yang menyegarkan.

Selalu ada hal yang membuat garis pelangi di tiap badai, dan semoga kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin kemanusiaan untuk memupuk solidaritas dan sebagai bentuk wujud pengabdian bakti mahasiswa terhadap masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun