Mohon tunggu...
Cici Nofia
Cici Nofia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations

Mahasiswi Public Relations yang masih gagap namun tetap berusaha tegap menghadapi gelap dunia yang rasanya penuh gelak tawa bak panggung drama. Find me on instagram @cynof09

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Bawah Payung Mama

28 Desember 2021   10:00 Diperbarui: 28 Desember 2021   10:10 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image source: pngtree

Gruduududug Praak

Suara petir cetar membelah langit

Seluruh makhluk gemetar ketakutan

Siang hari bak malam tanpa ada cahaya

Sesekali hanya semburat petir lah yang menerangi siang nan gelap

Seragam putih biru ku basah diguyur hujan

Jari tanganku keriput

Badanku menggigil kedinginan

Ingin ku sudahi perjalanan panjang ini

Namun kaki ku selalu melangkah tanpa ragu

Ada kekuatan lain yang terus menarik langkah kaki kecil ku

Udara dingin bercampur dengan hujan yang terus menghujamku

Namun anehnya

Aku merasakan adrenalin ku yang terpacu

Seperti sebuah tantangan yang harus ku usaikan

Pukul satu siang selalu kutunggu ayahku muncul di persimpangan itu

Namun siang ini aku tak menunggu nya

Aku tak mengharapkannya

Justru aku berdoa agar beliau tetap dirumah menunggu ku pulang

Hatiku menari nari bersama angin yang menerpa ku

Tepat diujung jalan 

Kulihat mama berjalan ditengah hujan dengan payung abu abu nya

Pertama kali nya aku menyadari

Bahwa kasih ibu selalu ada bahkan di saat anak nya sibuk dengan dunia nya

Mama mengomeliku lebih garang dari hujan petir saat ini

Namun sekali lagi, anehnya

Aku menyukai nya

Aku bersyukur

Mama selalu ada dan menyayangiku dengan caranya

Kasih yang abadi, hanya ada pada mama

Badanku yang semula membeku berubah hangat karna genggaman tangan mama

Mama menggandengku dibawah payungnya

Mendekapku erat hingga pulang ke rumah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun