Gurun pasir yang membentang sejauh mata memandang
Debu berterbangan menyelimuti permukaanÂ
Ditengah rasa haus dan panas terik matahari
Bayangan seseorang melambai lambai padaku
Di Sebuah dataran rumput yang menghijau
Pohon kelapa nyiur melambai
Angin sejuk bertiupÂ
Jika memang bukan aku yang saat ini
Milik siapa pohon kelapa yang menyiur melambai itu?
Pagi yang silih berganti
Malam yang tergantikan siang
Siang yang termakan gelap malam
Jari jemariku menggenggam pasir yang lembut nan panas
Kubiarkan punggung tanganku terbakar teriknya matahari
Menunggu sisa waktu penghabisan
Apakah jika akhir dari diriku akan menjadi awal darinya?
Jika aku bukan diriku
Dapatkah kutemui cinta sejati seperti miliknya?
Jika aku bukan diriku
Dapatkah kumiliki istana megah seperti miliknya?
Jika aku bukan diriku
Akankah aku menjadi dirinya?
Jika aku bukan diriku...
Dapatkah...Â
Bisakah..
mungkinkah ...
Aku sebahagia ini
Meski hanya sesaat, melepas dahaga di padang kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H