Berlari mengejar orang yang berbeda
Terjebak di kebisingan dan kebingungan
Haruskah ku mulai dari sudut ini
Berdiam menunggu mu
Selalu orang yang berbeda dalam langkah ini berlari
Namun selalu orang yang sama untuk langkah kaki ini berbalik
Kamu tempatku kembali, bagai sebuah rumahÂ
Rumah yang memberiku kehangatan dari dinginnya malam
Saat lelahku memuncak
Saat derai air mata mengering
Saat hilang arah
Bahkan saat dunia runtuh di hadapanku
Langkah kaki ini selalu tertuju pada satu nama
Suatu malam yang sunyi
Cahaya malam yang redup
Rintik hujan yang seakan segan untuk turun ke bumi
Sebuah kekacauan dalam batin
Ketidaksesuaian ekspektasi dan realita
Ketakutan ku dengan keputusan bodoh ku sendiri
Satu nama terbesit dalam relung pikirku
Angan untuk segera berlari padamu melebihi kencangnya angin malam itu
Hai , Teman
Ku ucapkan dengan tulus saat berdiri di depannya
Rasa yang tak bisa diutarakan hanya bisa di samarkan
Senyum simpul yang aku lukiskan
Namun tidak dapat aku definisikan
Kita sama sama tahu
Tahu untuk berpura pura mengabaikan satu sama lain
Karena kita tahu satu sama lain dari kita saling memanggil
Hai, Teman...
