Mohon tunggu...
Cici Nofia
Cici Nofia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations

Mahasiswi Public Relations yang masih gagap namun tetap berusaha tegap menghadapi gelap dunia yang rasanya penuh gelak tawa bak panggung drama. Find me on instagram @cynof09

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjumpaan Pertama

15 November 2021   13:12 Diperbarui: 15 November 2021   13:50 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hujan. Dok:pixabay.com

Petir menyambar di langit yang gelap

Dedaunan pohon mulai merunduk 

Tak tahan menahan tetesan air dari langit

Janji temu kita

Bagaimanakah kabarnya?

Hilir mudik ku kumpulkan persiapan perang

Menampilkan yang terbaik meski bukan yang terbaik

Tiap langkah dan gerakan yang kubuat terasa ringan dan menyenangkan

Jantungku berdegup kencang

Detik yang berubah menjadi menit

Namun kehendak alam terasa pahit

Bagaimanakah kabarnya?

Berharap langit akan terang dan bertabur bintang

Berpegangan tangan di sepanjang jalan

Bercengkrama mengenai hal hal yang sepele

Tunggu..

Dimanakah dia?

Bagaimana kabarnya?

Apakah semua sia sia belaka?

Takut melewatkan panggilanmu

Ku genggam erat ponsel yang tetap membisu

Senyap 

Kekhawatiranku untuk tidak berjumpa denganmu

Membuncah

Membuat pikiranku kalut

Hingga sebuah notif muncul

Semuanya baik baik saja

Kau sedang dalam perjalanan menuju rumahku

Tuhan

Pertama kali dalam hidupku, ku selipkan dalam doa

Sebuah nama lelaki selain nama ayahku

Tuhan, jagalah dia

Semoga dia menjadi salah satu orang baik yang hadir dalam hidupku

Ditengah rintik hujan yang masih saja menghujami bumi

Kamu tersenyum dan menanyakan kabarku

Tubuhmu yang menjulang tinggi tepat dihadapanku

Tuhan terimakasih kau telah memberikan dia dalam hidupku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun