Tetesan darah mengalir dalam sayatan luka ini
Air mata membasahi kalbu yang telah lama gersang
Bangkit berdiri
Tegakan kepalamu
Tatap musuhmu dengan mata seorang ksatria
Meski terjatuh tak ada pilihan bagimu untuk kembali
Hunuskan pedangmu
Seret kakimu yang menjerit lara
Meski badanmu terkoyak
Pandanganmu kabur
Keringat dan darah menyaru bercucuran
Kau tetaplah kau
Ksatria medan lagaÂ
Pantang berbalik meski harus mati
Impianmu untuk masa depan ada didepan mata
Bertahanlah
Sebantar lagi
Bertahanlah
Hingga datang waktu dimana kau tak ingat masa masa ini
Api yang membara dalam dada
Impian yang tertanam dalam kalbu
Kau lah yang berhak memperjuangkannya
Jangan biarkan musuh memadamkan semangatmu
Kau bukanlah budaknya
Dirimu kau sendiri yang menguasainya
Meski badanmu terkoyak
Pandanganmu kabur
Tetap kobarkan api di dada
Meski badanmu terkoyakÂ
Pandanganmu kabur
Tetap gemakan derap langkahmu
Meski badanmu terkoyak
Dan pandanganmu kabur
Kau tetaplah kau
Kau tetaplah ksatria
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H