Berharap seseorang kan datang memeluku dan berkata "Semua akan baik baik saja"
Namaku Angel, orang tuaku memberi nama Angel berharap aku bisa menjadi malaikat bagi seseorang bahkan banyak orang namun siapa yang akan menjadi malaikat untukku sendir?
Usia muda hal yang menyenangkan bagi mereka yang sudah lanjut usia namun hal yang menakutkan bagiku yang baru menginjak usia muda angka 20 an orang bilang diusia itu kamu harus blablablablabla. Benarkah? Tidak bisakah aku hidup dengan cara dan standar ku sendiri tanpa tuntutan dari mereka?
Pagi yang cerah membangunkanku mengajakku menghadapi dunia yang tak bisa ditebak. Ku angkat tubuh ku yang masih mengantuk, menyeretnya ke kamar mandi mengguyurnya dengan air segar di pagi hari dan bersiap siap untuk berangkat kerja.
Rutinitasku bekerja di pagi hari dari jam 8 sampai jam 5 sore terkadang sampai jam 7 malam jika masih banyak hal yang harus dilakukan. Di kota orang hidup sendiri bukan hal yang mudah namun cukup menantang.
Kesendirian dan kesunyian yang ku lewati tiap saat, berbagai rasa sudah kucoba kecuali rasa untuk mencintai dan dicintai. Hati ini seperti rumah kosong yang lama ditinggal pemiliknya hanya ada debu dimana mana sampai suatu keajaiban menemukanku dengan dia sosok yang ku impikan.
Terlalu jauh mendamba dan tidak melihat sekelilingku sendiri menjadi kesalahan terbesarku dalam percintaan. Di sebuah terminal bus di kota kecil kelahiranku, kutemukan masa lalu yang merubah masa depanku.
" Angel, kamu angel kan?" Sapa seorang pria di balik hoodie hitamnya
" Ehh iya, kamu.... Siapa ya maaf " kataku terbata bata
" Aku Dimas, kita satu kelas di kelas 9A waktu SMP inget?
" Ohh iya, Dimas?? Ya ampun sorry banget ya aku ngga inget kamu soalnya kamu manglingin sii hehe"Â