Malam kelam menyelimutiku
Pagi yang samar tetap masih tetap menungguÂ
Cemas dan gelisah menjadi teman searah
Kasih dan cinta yang telah lama punah
Hati yang tak bertuan
Senyum indah yang masih menjadi harapan
Tetes hujan semalam menghiburku sendiri
Sendiri hanya bersama rintik hujan
Ku Hitung rintik yang jatuh ke telapak tangan
Akankah tangan mungil ini mampu menampung kesedihan sang langit
Ingin ku genggam segala sendu mu yang selalu terasa pahit
Janji yang ingin ku ucapkan padamu di hari kita menjadi satuÂ
Kau yang memelukku penuh kasih abadi
Sepuluh langkah kuhabiskan bersama rintikanmu
Namun masih kecil dari seribu langkahmu
Dan pengorbanan segalanya dariku
Yang hanya memiliki sepuluh
Langit tak pernah menahannya
Ia akan menangis, tersenyum, dan meraung
Sendu muÂ
Hangat mu
KasihmuÂ
Jika ini menjadi yang terakhir untukku
Jika jalan yang kita lewati telah habis untukku
Meski ini menjadi rintik hujan terakhir di langit yang sendu
Aku tak ingin melupakannya
Bahkan di kehidupan berikutnya tetaplah menangis disampingku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H