Matahari menyambutku dengan belaian kehangatannya
Tapi anehnya aku merasa seperti terbakar olehnya
Bulan tersenyum ramah saat aku menatap keangkuhannya
Tapi lain dari yang dikira aku malah merasa begitu buruk untuknya
Aku berjalan tanpa arah hingga pada akhirnya angin menerpaku
Aku tersadar segera
Dan kini kutahu bahwa aku hanya melihat dan mau menerima hanya berdasarkan keegoisanku
Angin itu benar,aku tidak pernah tau apa yang bisa kulakukan pada diriku dan orang disekitarku
Angin itu benar hanya dengan kelembutan sentuhannya seseorang sepertiku mampu terbangun dari kegelapan pikiranku sendiri
Selama ini tak ada yang menyentuhku selembut angin ini
Hanya diam yang membawaku pada kondisi seperti ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H