Mohon tunggu...
Cici Nauli
Cici Nauli Mohon Tunggu... -

menjalani semua dengan sebaik mungkin, berdoa dan berusaha

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ibu, Aku Tetap Menyayangimu Meski Hadirku Tak Pernah Kau Harapkan

10 Juni 2012   05:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:10 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Azzahra, itulah namaku...sejak kecil aku tinggal dan dibesarkan oleh nenekku..sampai dengan usiaku 22 tahun ini aku tidak pernah bertemu dengan Ibuku tapi aku tau wajah Ibuku dari album photo yang disimpan nenek. Impian terbesarku adalah ingin bertemu dengan Ibuku, wanita yang melahirkanku ke dunia ini dan Ayah, aku tidak tahu siapa Ayahku karena tetanggaku bilang aku adalah anak haram..ya..mereka bilang aku anak haram karena aku yang terlahir dari seorang wanita korban pemerkosaan.

Aku tidak perduli dengan asal usulku lahir ke dunia  ini karena yang kuperdulikan hanya satu..Ibu ku...sejuta pertanyaan ada dibenaku mengenai Ibu, apakah dia merindukanku, apakah dia menyayangiku, dan masih banyak pertanyaan lain yang ingin sekali aku tanyakan jika aku bisa bertemu dengan dia..Aku selalu bertanya kepada nenek, apakah Ibu ku sayang padaku dan nenek selalu bilang klo Ibuku sangat menyangiku..dan aku percaya pada perkataan nenek..

Sampai dengan saat ini, aku merasa bahagia menjalain kehidupanku meski tanpa Ibu dan Ayah, karena aku punya nenek dan aku juga punya  pacar yang selalu mendukungku. Reihan..dia adalah satu - satunya orang yang mau berteman denganku sejak kecil dan dia jugalah yang selalu menjagaku, hingga kami beranjak remaja dan memutuskan untuk berpacaran..Aku adalah gadis beruntung yang bisa mendapatkan cintanya karena dia bisa menerimaku apa adanya dengan segala latar belakangku..

Saat ini Reihan bekerja disebuah bank swasta sebagai teller dan aku juga menjadi guru disebuah TK, kami berdua sudah memiliki sejuta rencana untuk masa depan hubungan kami dan kedua orang tua Reihan juga sudah memberikan restu untuk hubungan kami..

Disore itu setelah aku pulang mengajar, tiba - tiba nenek mengajaku berbicara serius diruang tamu dan dengan serius dia menjelaskan kepadaku bahwa Ibu ku akan datang lusa untuk menemuiku..saat mendengarkan penjelesaan nenek, tak terasa air mataku mengalir begitu saja dan aku tidak tau apa yang ada dibenakku karena begitu banyak rasa yang muncul..dan satu hal yang pasti adalah  aku sudah tidak sabar ingin memeluk dan memanggil orang yang telah lama kurindukan dan orang yang telah melahirkan ku ke dunia ini dengan panggilan Ibuuuu..ya Ibuu...

Bersambung.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun