Saat malam tiba, ibadah Rabu Abu dipimpin Ibu Pendeta Meggy Huwae diikuti seluruh anggota keluarga yang mengikuti  acara perkemahan. Setelah ibadah selesai, dilanjutkan acara makan malam dan sharing. Api unggun yang menyala sepanjang malam menambah indah suasana berkemah.
Penangkaran Rusa
Pada pagi hari, setelah sarapan, kami mengunjungi area penangkaran rusa Ranca Upas. Lahan penangkaran tidak terlalu luas tetapi sangat tertata rapi dan aman. Pengunjung dapat membeli wortel seharga Rp.10.000 per ikat sebagai makanan rusa. Pengunjung kemudian diarahkan ke lokasi penangkaran dan memberi makan rusa.Â
Menurut petugas di sini, rusa-rusa yang ada dalam penangkaran berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Servus Timorensis Timorensis, begitu nama latin rusa ini. Di NTT sendiri, rusa timor sudah termasuk langka dan terancam punah. Karena itu, apa yang dilakukan penangkaran Ranca Upas adalah sumbangsih terbaik bagi kelestarian species rusa tanah air.
Jika bunda sekalian telah puas memberi makan rusa dan berfoto bersama rusa-rusa di penangkaran ini, bunda dapat melanjutkan ke kolam air panas yang terletak bersebelahan dengan area penangkaran. Jika tidak tertarik untuk berendam atau berenang, bunda bisa berjalan pagi menikmati udara segar di area bumi perkemahan.Â
Ada banyak peserta kemah mandiri di bumi perkemahan yang memasang kemah mereka sendiri dan tidak memilih glamping maupun kabin. Lokasi kemah mandiri di perkemahan Ranca Upas berada di dua area tanah lapang. Satu area berhadapan dengan lokasi glamping. Satu lagi berada di seberang kantor pengelola Bobocabin.