Mohon tunggu...
Cicilia Yustina Salamony
Cicilia Yustina Salamony Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu tiga anak yang suka memasak dan multi sport

Memasak adalah rayaan kegembiraan. Saya hanya pembelajar yang suka belajar tentang masakan dan semua seni yang melingkupinya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Minyak Kelapa Home Made, Siapa Takut?

19 Maret 2022   21:40 Diperbarui: 20 Maret 2022   19:30 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi minyak kelapa, alternatif minyak sawit untuk menggoreng. (sumber: SHUTTERSTOCK/Inna Dodor via kompas.com)

Kisah minyak goreng yang langka di pasar terkadang membuat kita para ibu senyum mesem. Minyak goreng, tempe, cabe, entah apa lagi tidak sanggup dikontrol pemerintah. 

Alasannya pola produksi, distribusi, mekanisme pasar, dan segalanya. Pada akhrinya nampak jelas bahwa pemerintah tunduk pada pasar.

Ini bukan soal persepsi politik atau ekonomi, tapi soal fakta bahwa negeri yang katanya tongkat, kayu dan batu jadi tanaman itu cuma sekedar syair lagu. 

Penundukan negara oleh pasar bukan terjadi saat minyak goreng hilang dari pasar, tetapi bermula dari ketiadaan dan ketidakberpihakan negara pada pola produksi dan potensi lokal. 

Setelah puluhan tahun negara membiarkan pasar dibanjiri minyak sawit dan membiarkan ketergantungan masyarakat pada minyak sawit, hari ini negara menyerah pada korporasi dan mencabut harga eceran tertinggi. 

Terlambat.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Kenapa kita menggoreng isunya ya? Kan kita mau bikin minyak goreng, bukan menggoreng isu minyak goreng.

Yuuk kita buat minyak kelapa sendiri. Kalau kata orang orang jetset namanya virgin coconut oil (VCO). Kata saya mah minyak kelapa.

Bahan yang dibutuhkan:

(1) 5 butir buah kelapa yang sudah tua.

(2) 2,5 liter air matang.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Langkah persiapan:

(1) Parut kelapa dan kumpulkan ampasnya.

(2) Tambahkan air pada ampas kelapa.

(3) Peras ampas kelapa hingga kita memperoleh santan..

(4) Tampung santan dalam wadah dan biarkan hingga 8 sampai 12 jam.

Jika bunda sekalian memiliki akses ke tempat penjualan kelapa yang bisa membuat santan di tempat penjualan, pekerjaan membuat santan menjadi lebih mudah. 

Perlu diperhatikan bahwa kelapa yang telah dipecah di tempat penjualan agar dicuci dengan air mengalir dan bukan air yang diletakan dalam ember atau baskom.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Cara pembuatan:

(1) Setelah 12 jam maka kita akan menemukan bahwa santan yang mengental (santan pekat) berada di bagian atas wadah sementara santan yang encer ada pada bagian bawah wadah.

(2) Ciduk santan yang mengental (santan pekat) pada bagian atas wadah dan pindahkan ke wadah penggorengan. Pastikan santan encer tidak ikut terciduk.

(3) Letakkan penggorengan di atas kompor dengan api kecil. Api kecil memungkinkan proses pembuatan minyak sempurna dan berhasil baik.

(3) Aduk santan dalam penggorengan dengan tetap mempertahankan nyala api yang kecil. 

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

(4) Setelah beberapa waktu maka akan tampak minyak kelapa mulai terpisah dari ampasnya yang berwarna kecoklatan. Minyak kelapa tampak bening dan bersih. 

Lama waktu mengaduk tergantung pada banyaknya santan yang digunakan untuk membuat minyak. Karena itu kita diminta bersabar untuk terus mengaduk sampai santan berubah menjadi minyak dan terpisah dari ampasnya.

dokpri
dokpri

(5) Matikan api kompor dan angkat wajan .

(6) Diamkan dan dinginkan wajan berisi minyak sampai ampas minyak mengendap di bagian bawah wajan.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

(7) Ciduk minyak kelapa yang bening secara hati-hati dan letakan pada wadah antara.

(8) Sekarang minyak siap dituangkan dari wadah antara ke dalam botol.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Sederhana dan mudah kan bunda? Yuk kita buat sendiri minyaknya.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Selain sehat, kita juga mandiri menghadapi situasi rumit apa pun. 

Ini teknologi warisan nenek moyang kita lho bunda. Bangga kita sebagai generasi penerus jika kecerdasan lokal dan kemandirian pangan ini bisa terus kita pertahankan.

Selamat mencoba bunda.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

#MemasakItuRayaanKegembiraan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun