Penulis : Juventus Simangunsong/Cindy Silviana Br. Sihotang/ Cicilia Kimberly Oldy Saragih
Dalam era pendidikan yang semakin kompetitif, motivasi belajar menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan akademis, terutama bagi mahasiswa penerima beasiswa KIP Program Studi Kesejahteraan Sosial di Universitas Sumatera Utara. Beasiswa ini tidak hanya memberikan akses pendidikan yang lebih baik, tetapi juga harapan bagi mahasiswa dari latar belakang kurang mampu untuk meraih impian mereka.
Dengan motivasi yang kuat, mereka dapat menghadapi berbagai tantangan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Artikel ini akan mengupas pentingnya motivasi belajar dalam perjalanan akademis mahasiswa KIP, serta bagaimana semangat dan ketekunan dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang bagaimana motivasi menjadi pendorong utama dalam mencapai kesuksesan dan kontribusi positif bagi mahasiswa.
Beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Beasiswa ini diharapkan dapat membantu meringankan beban biaya pendidikan, sehingga mahasiswa yang memenuhi syarat dapat melanjutkan studi di perguruan tinggi tanpa khawatir mengenai biaya. Salah satu tujuan dari beasiswa ini adalah Meningkatkan Akses Pendidikan. Beasiswa KIP dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang berkualitas.
Dengan adanya KIP kuliah ini dapat menambah semangat serta motivasi mahasiswa/i dalam mengejar prestasi akademik karena untuk mendapatkan KIP kuliah ini para mahasiswa harus mempertahankan nilai akademik mereka dengan IP (Indeks Prestasi) diatas  3,00, apabila nilai mereka turun maka beasiswa ini bisa dicabut dan tidak akan mendapatkan bantuan dana lagi. Adapun motivasi tambahan dari mahasiswa/i yang lain dalam berkuliah adalah untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi untuk kehidupan yang lebih baik, serta memperluas jaringan sosial mereka yang akan menjadi modal untuk jenjang karir yang lebih baik kedepannya. Dari wawancara yang dilakukan mereka menganggap Pendidikan itu sangat penting dalam pengembangan diri mereka dan membentuk pola pikir yang bagus.
Para Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial ini juga bercerita bagaimana KIP kuliah ini membantu mereka dalam memenuhi biaya hidup mereka di kota, Meskipun belum memenuhi seluruh biaya hidup serta tempat tinggal, apalagi jika ada keperluan tambahan dalam Perkuliahan mereka masih membutuhkan dukungan dana dari keluarga mereka juga. Namun menjadi mahasiswa penerima kip kuliah ini merupakan suatu kebanggan terhadap diri sendiri karna memperoleh kesempatan menempuh pendidikan tinggi tanpa membayar biaya kuliah dan juga mendapat biaya hidup juga yang dicairkan tiap semesternya.Â
Beasiswa KIP turut memberikan pengaruh positif terhadap prestasi akademik mahasiswa penerimanya. Dukungan finansial dari program ini meringankan beban biaya, sehingga mahasiswa dapat lebih fokus pada perkuliahan tanpa terlalu khawatir dengan pengeluaran terkait pendidikan. Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa KIP umumnya lebih terdorong untuk menjaga nilai mereka tetap stabil, karena salah satu syarat untuk mempertahankan beasiswa adalah pencapaian akademik yang baik.
Motivasi ini mendorong mahasiswa untuk belajar secara konsisten, walaupun tidak selalu dalam tingkat ambisius yang berlebihan. Mereka cenderung memastikan bahwa tugas-tugas terselesaikan tepat waktu, menghadiri perkuliahan, dan berusaha memahami materi dengan baik agar nilai tidak menurun. Meskipun tidak semua penerima beasiswa mengalami lonjakan drastis dalam prestasi, banyak yang mampu menjaga performa akademik mereka pada tingkat yang memadai, sesuai persyaratan kelulusan. Jadi, beasiswa KIP lebih memberikan stabilitas dan dukungan dalam pencapaian akademik, bukan sekadar memacu ambisi besar, tetapi cukup untuk membuat mahasiswa tetap termotivasi.
Artikel ini diunggah untuk memenuhi mata kuliah Asuransi dan Jaminan Sosial yang diampu oleh Ibu Dr. Hairani Siregar, S.Sos., M.SP. dan Ibu Dra. Berlianti, M.SP