Banyak sekali kasus-kasus bullying yang terjadi pada masyarakat, khususnya pada anak-anak sekolah di  jaman sekarang. Padahal pastinya di setiap sekolah guru akan bepengaruh penting pada aktivitas siswanya, yang berarti dalam hal ini siswa yang masih melakukan bullying mencontoh perbuatan tersebut dari luar lingkungan sekolah. Terkadang bullying dilakukan pada seorang siswa yang dianggap lemah atau memiliki kepribadian yang pendiam, maupun dari ekonomi yang rendah.
Menurut Sujiwo (2008) Bullying merupakan situasi yang terjadi karena penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok. Bullying bisa terjadi juga karena faktor keluarga, dimana ketidakstabilan keluarga atau pengasuhan yang buruk. Perlu dipertegas lagi bahwa bullying juga bisa terjadi karena ketidaksetaraan kekuasaan jadi pelaku merasa lebih kuat fisik maupun sosial dan memanfaat keunggulan tersebut.
Dampak Bullying terhadap korban dapat menimbulkan korban tersebut menarik diri dari lingkungannya hal ini diungkap oleh Jelita (2021) korban bullying akan memiliki rasa takut pada pergaulan baru dan memilih untuk diam, selain itu bullying juga dapat menyebabkan korban memiliki prestasi yang menurun hal ini dikarenakan korban bully tersebut kekurangan fokus karena selalu mengingat kejadian-kejadian yang telah terjadi dan membuat trauma menurut Patras & Sidiq (2020). Selain dampak-dampak tersebut Bullying juga bisa menimbulkan Trust Isuue yaitu kehilangan kepercayaan kepada orang-orang disekitarnya.
Cara menangani Bullying ini sendiri menurut Yuyarti (2018) yaitu memberikan beberapa sosialisi terkait bullying misalnya saja pengawasan orang tua pada anak, serta mengajarkan anak untuk memiliki rasa peduli pada sesama dan mengembangkan budaya meminta dan member maaf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H