4. Kecerdasan Gerak-Kinestetik
Kecerdasan gerak-kinestetik ditunjukkan melalui kecakapan dalam menggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan. Seseorang dengan kecerdasan gerak-kinestetik cenderung efektif dalam hal atletik, menggunakan bahasa tubuh, belajar dengan “melakukan”, berkoordinasi antara tangan dan mata, serta kuat dan terampil dalam motorik halus.
5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal ditunjukkan melalui kemampuan menangkap bunyi-bunyian, membedakan, menggubah, dan mengekspresikan diri melalui bunyi-bunyi atau suara-suara yang bernada dan berirama. Seseorang dengan kecerdasan musikal mampu mengenal dan memainkan instrumen musik dengan baik, memahami struktur musik, serta belajar dan mengingat dengan irama/lirik.
6. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal berkaitan dengan aspek internal diri seseorang, seperti perasaan hidup, rentang emosi, kemampuan membedakan ragam emosi, menandainya, dan menggunakannya untuk memahami dan membimbing tingkah laku sendiri. Seseorang dengan kecerdasan intrapersonal menyukai dan efektif dalam mengontrol perasaan, mengembangkan keyakinan dan opini yang berbeda, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri serta mengetahui dan mengelola minat perasaan.
7. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain, berempati, mengorganisasi kelompok, berteman, dan bersosialisasi. Seseorang dengan kecerdasan interpersonal cenderung menyukai dan efektif dalam mengasuh dan mendidik orang lain, berkomunikasi, sensitif pada minat dan motif orang lain serta cakap bekerjasama dalam tim.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis berkaitan dengan kemahiran dalam mengenali dan mengklasifikasikan flora dan fauna, serta peka terhadap alam dan lingkungan. Seseorang dengan kecerdasan naturalis cenderung menyukai dan efektif dalam menganalisa persamaan dan perbedaan, mengoleksi flora dan fauna, memahami ketergantungan lingkungan dan melatih serta menjinakkan hewan.
9.Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan eksistensial berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menempatkan diri dalam lingkup kosmos, memaknai hidup, memaknai kematian, memahami nasib dunia jasmani dan kejiwaan, dan memaknai pengalaman mendalam seperti cinta atau kesenian. Orang dengan kecerdasan eksistensial memiliki sensitivitas dan kapasitas untuk menghadapi pertanyaan mendalam tentang kehidupan, seperti "Apa arti hidup? Mengapa kita mati? Mengapa kita ada?"
Kesembilan tipe kecerdasan ini dapat diamati dalam sikap keseharian seorang anak. Melalui pengamatan sikap keseharian, orang tua atau pengajar akan mudah mengetahui cara tertentu yang disukai seorang anak untuk menunjukkan kemampuan intelektualnya. Cara yang digunakan seseorang untuk mengeluarkan dan mengembangkan potensinya berbeda dari orang lain sehingga setiap orang tidak dapat disamakan. Demikian pula dengan stimulus yang harus kita berikan.
Perbedaan dominansi kecerdasan setiap anak/siswa perlu difasilitasi guna membantu optimalisasi perkembangannya mengingat perkembangan dan perwujudan semua tipe kecerdasan tersebut penting bagi seseorang dalam mengatasi permasalahan kehidupan dan dalam memperoleh kehidupan itu sendiri.
Parents dan rekan-rekan pengajar, “Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid” (Albert Einstein).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H