Mohon tunggu...
Cicik Sulistya
Cicik Sulistya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPGRIS

Mulai melakukan segala sesuatu dengan bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Permasalahan Timbul di Bekas TPA Darupono Kendal

17 Juni 2021   14:06 Diperbarui: 17 Juni 2021   14:46 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuangan sampah adalah salah satu tempat yang digunakan untuk membuang sampah yang sudah menacapai tahap akhir dalam pengelolaan sampah yang dimulai dari pertamakali sampah dihasilkan, dikumpulkan, diangkut, dikelola dan dibuang. TPA tersebut berada dijalan alternative yang ramai pengguna jalan melintas, karena jalan sebagai perbatasan kecamatan Kaliwungu Selatan dengan Kecamatan Singorojo. Dan jalan menuju kawasan pabrik kayu didaerah Singorojo.

Pengendara yang melintas di Tempat Pembuangan Akhir yang sudah tutup di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal masih saja nakal membuang sampah saat berkendara ke pinggir jalan raya. Padahal Tempat Pembuangan Akhir Darupono sudah sekitar setengah tahun yang lalu tidak lagi menampung sampah dan sudah dialihkan pada TPA yang baru tepatnya di daerah cagar alam darupono. Namun kondisi sampah yang berada di pinggir jalan masih menyisakan permasalahan bagi pengendara lain yang melintas di jalan tersebut dan juga warga sekitar.

Pada musim kemarau angin dapat membawa kepulan asap yang bersumber dari dalam timbunan sampah yang menggunung hingga sejauh 6KM kearah utara. Hal ini dapat terjadi pada siang dan malam hari saat ada anging yang kencang. Pemerintah kabupaten Kendal hingga mengerahkan 2 unit pemadam kebakaran untuk memadamkan sumber titik api.  Jika musim hujan, pasti ada air yang tersumbat di pinggir jalan hingga membludak ke jalan raya membuat genangan air bekas sampah yang warnanya hitam cokelat pekat hingga sedalam 15 cm bahkan bisa lebih apabila adanya curah hujan yang sangat tinggi yang pasti baunya sangat menyengat. Kondisi tersebut menyebabkan aliran air di pinggir jalan menjadi tersumbat, menimbulkan bau yang sangat menyengat, serta bila ada penggendara yang melaju dengan kecang dapat menglindas sampah yang berterbangan dijalan karena terbawa angina hingga ke jalan raya. 

Pengguna jalan raya Darupono memang sudah terbiasa dengan genangan air bekas sampah pada saat musim penghujan. Genangan air tersebut pastinya menimbulkan dampak negatif pada mesin kendaraan. Mesin yang sudah terkena genangan air sampah pastinya bau sampah masih menempel pada mesin kendaraan. Dengan genangan air bekas sampah tersebut, praktis menimbulkan pencemaran air bagi sungai yang berda tak jauh dari lokasi tersebut. Sehingga sangat menggangu para pengguna jalan raya yang sedang melintas.

Pencemaran air dan asap yang disebabkan oleh TPA juga berdampak buruk terhadap kesehatan. Penduduk yang tinggal di sekitar TPA berisiko terkena paparan penyakit asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, hepatitis, kolera, giardiasis, dan blue baby syndrome (methemoglobinemia), akibat mengonsumsi air yang tercemar. Bahkan beberapa zat, seperti benzene, yang diketahui bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker, juga bisa mencemari air di sekitar lokasi TPA. Warga berharap  permasalahan yang terjadi di tempat bekas TPA Darupono dapat segera ditangani. 

Salah satu cara menangani masalah tersebut, yakni dengan membuat papan himbauan peringatan untuk siapa saja agar  tidak membuang sampah di pinggir jalan karena sudah jelas Tempat Pembuangan Akhir sudah resmi ditutup. Adanya pengelolaan menggunakan metode open dumping dan landfill, namun ada juga metode lain yaitu pembuatan kompos, pembakaran, pemilahan, dan daur ulang. Juga pengelolaan dengan peluasan pembuatan selokan di pinggir jalan sehingga air tidak akan membludak hingga jalan raya. Pada ujung selokan dibuatkan penyaring atau filter agar air yang mengalir menuju sungai akan sudah melewati setiap proses penyarungan hingga menghasilkan air yang bersih agar tidak mencemari air di sungai sekitar tempat bekas  Pembuangan Akhir Darupono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun