Mohon tunggu...
Sri Budiarti
Sri Budiarti Mohon Tunggu... Guru - Sesekali saya suka menulis meski dengan kemampuan yang terbatas.

A Drop of ink can move a million people to think

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harus Melupakanmu?

11 Desember 2010   23:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:49 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_79504" align="alignleft" width="300" caption="http://profiles.friendster.com/greatjunior"][/caption]

Aku tidak dapat melupakanmu hingga malam ini,

walaupun kuberharap

dalam sekejap

tak merindu.

Di bawah remang

kamu tersenyum, tetapi di tidak di matamu.

Duka cita bergelayut

di antara hujan dan lengang jalanan.

Aku mungkin tidak bisa melupakanmu esok,

walaupun aku berharap tak pernah mencumbu bayang-bayang.

Namun, kubiarkan kau pergi...

Mungkin ini adil,

atas semua yang terjadi,

di antara lembar-lembar yang tlah terserak.

Atau…

Mungkin aku harus melupakanmu malam ini...

Atau di malam-malam lainnya.

Jalanan bak deretan noktah hitam.

yang lekat tak mau beranjak dari remang malam.

bahkan nyaris berada di ujung pagi.

Masih tak ada lentera...

bahkan seekor kunang-kunang...

penunjuk arah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun