Dalam teduh dan kesendirian...., aku terbawa dalam alam sadar....
Panggilan hidupku adalah kehendak Allah : Dengan rela saya meninggalkan segala-galanya yang kucintai dan yang banyak berati bagiku. Saya tidak dapat berbuat lain. Saya mnegucapkan syukur  dan terimakasih kepada Allah yang baik, karena Ia memanggil saya dalam hidup ini(Biarawati). Dalam biara saya sungguh-sungguh bahagia, lebih dari pada dunia ini. Cara hidup yang biasa begini:Â
Mencintai dan menderita dengan jalan memandangi, menyembah serta mengagumi cinta Allah yang tak terkatakan terhadap mahluk-mahlukNya yang terendah. Secara mesra saya berbicara dengan Allah seperti seorang anak dengan ayahnya. Dengan kepercayaan seorang anak, saya mengatakan keinginan-keinginanku, permohonan-permohonanku serta apa saja yang menyusahkan diriku.
Kadang- kadang saya berdosa, saya mohon ampun dengan amat rendah hati, sambil minta dengan sangat yang satu ini saja : semoga aku menjadi anakNya yang baik dan yang suka mendengarkan.
Semoga aku mencintaiNya dengan kasih yang semakin besar..........
Untuk melatih diri dan kelembutan hati, cukuplah mengarahkan mata kepada salib.
 Salib itu buku saya.....
Satu pandangan saja pada salib itu mengajar aku pada setiap kesempatan bagaimana sebaiknya aku berkelakuan.....
Dari salib itu....... saya belajar kesabaran dan kerendahan hati, dan bagaiman dapat hidup saleh dan memikul setiap salib.
Ya..... Salib itu buku anggaran dasar saya. Saya senantiasa senang dan berbahagia dalam Allah. Segala-galanya entah itu penderitaan, entah itu kegembiraan kuterima dari tangan Allah, sebab Allah tahu apa yang terbaik bagi kita.
Dengan demikian saya selalu berbahagia dalam Allah. Saya selalu berusaha untuk sungguh mencintaiNya.