Media sosial adalah platform digital yang memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berbagi informasi atau konten seperti teks, foto, dan video. Menurut B.K. Lewis (2010), media sosial memfasilitasi interaksi sosial dan partisipasi dalam komunitas online, serta telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari karena pertumbuhannya yang cepat (Eliastuti, 2018). Namun, selain manfaatnya, media sosial juga memiliki dampak negatif, terutama terhadap kesehatan mental, meskipun banyak yang belum menyadari pengaruh buruk tersebut.
Kesehatan mental adalah keadaan psikologis yang dapat memengaruhi sikap, perilaku, dan karakter seseorang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan di mana individu mampu menyadari potensinya, mengelola stres, beradaptasi, bekerja secara efektif, dan berkontribusi kepada lingkungannya. Berdasarkan Indonesia-Adolescent Mental Health Survey, masalah kesehatan mental di kalangan remaja Indonesia cukup tinggi, dengan satu dari tiga remaja, atau sekitar 15,5 juta remaja, mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir, dan sekitar 2,45 juta remaja atau 5,5% di antaranya mengalami gangguan mental.
Dampak penggunaan media sosial yang berlebihan atau tidak bijaksana dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk:
a. Kecemasan Sosial dan Depresi
Melihat kehidupan orang lain yang terlihat "sempurna" di media sosial dapat membuat pengguna merasa cemas atau depresi. Terutama jika mereka membandingkan hidupnya dengan hidup orang lain. Ini disebut sebagai efek "highlight reel" di mana pengguna hanya melihat momen terbaik dari kehidupan orang lain yang mungkin tidak mencerminkan kenyataan.
b. Ketergantungan dan Kecanduan
Beberapa orang mungkin menjadi tergantung pada media sosial untuk validasi atau kepuasan emosional yang bisa mengarah pada kecanduan. Ketergantungan ini dapat mengganggu produktivitas, hubungan interpersonal, dan keseimbangan hidup secara keseluruhan.
c. Cyberbullying
Anonimitas yang kadang ditawarkan oleh media sosial dapat menyebabkan peningkatan insiden cyberbullying yang sangat merusak kesehatan mental korban. Cyberbullying dapat menyebabkan stres, rasa takut, depresi, dan dalam kasus ekstrem sehingga bisa memicu pemikiran atau tindakan bunuh diri.
d. Kurangnya Kualitas Tidur
Banyak orang yang terlalu lama menggunakan media sosial sebelum tidur dapat mengakibatkan pola tidur terganggu. Kurangnya kualitas tidur yang diakibatkan oleh penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memperburuk kondisi kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.