Yogyakarta, Kjogja -- Berbicara masalah pemain saham tentunya akan banyak pemahaman dalam membaca graphic dalam memilih kode saham suatu perusahaan.Â
Sekelas Lo Kheng Hong yang memiliki latar belakang dari pegawai bank akan sangat mudah memahami aset saham. Namun perlu ditelaah lebih lanjut kita yang baru terjun akan berdampak pada aspek, salah satunya apek psikologi. Fluktuatif dari grafik harga akan tertekan banget ketika pengolahaan keuangan pribadi kurang stabil.
Bahkan lepas landasnya harga saham yang melambung tinggi tidak terbaca bagi investor. Istilah "High Risk High Return" sangat melekat dunia investor. Semakin tinggi suatu modal maka semakin tinggi resiko dan semakin naik keuntungan yang didapatkan. Lalu bagaimana dengan modal yang sederhana tak menutup kemungkinan.Â
Bagi Pemodal yang pola keuangan sederhana bisa dilakukan tetapi hal ini memiliki istilah "low risk low return" tak ada yang berbeda. Hanya saja perlu diketahui ketika mengeluarkan modal rendah tentnunya akan rendah juga hasil yang didapatkan. Perlu diketahui juga semua kode saham memiliki kriteria masing-masing pada fluktuatif harganya.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi harga dari perlembar dari suatu perusahaan, tetapi pasar sendiri lah yang memnentukan harga dari suatu lembaran perusahaan. Misalnya saja semakin banyak aktivitas jual beli saham maka harga nya akan mengikuti aktivitas yang terjadi.
Stok dari lembar saham juga menentukan istilah nya suplai suatu barang dinilai mahal jikalau limit sedikit maka harga akan mengikuti mahal. Nah kesempatan pembahasan itu tertuai pada kegiatan event Kjog yang bertajuk "bisa apa dengan 100 ribu, cara praktis trading saham untuk pemula". Suasana yang berlangsung berada di JL, Menteri Supeno No. 41, Sorosutan Umbulharjo Kota Yogyakarta.
Sebelumnya, Selly Sagita mengajak KJog berjalan-jalan untuk melihat studio seni miliknya. Aneka dari kerajinan silver, handcraft, ukiran pisau juga menjadi pelengkap suatu seni miliknya. Jejak Selly sendiri memang menyukai bisnis dan menyukai hal seni hal tersebut juga mengisi ruang seni miliknya.
Eko Indriyanto yang menyelami saham sejak lamanya paham betul arti dari grafik nya tapi perlu digaris bawahi tak dapat memperkirakan harga kapan naik maupun turun. Menurutnya bagi investor pemula hanya dapat meminimalisir risk (resiko) bisa dijawab dari eko tersebut. Ketidakpastian ini bermain saham ini menjadi pegangan sendiri bagi investor.Â
"Yang pasti ialah ketidakpastian tersebut, yang bisa dilakukan ialah meminimalisir resiko tersebut, itu seni dari pemain saham"ujar eko yang berdialog tentang saham (25/9).
Pengalaman dari eko sendiri menyampaikan beberapa point penting yang bisa diambil diantaranya, Pertama melihat aktivitas perdagangan suatu kode sahamnya, Kedua PBV (Price to Book Value) dibawah 1.0 point, dan Ketiga Debt (utang) suatu perusahaan harus dibawah dari laba suatu perusahaan.
Pembicaraan yang singkat, taak dapat menceritakan dunia saham secara menyeluruh. Keterbatasan waktu yang dimiliki menuai penasaran sendiri untuk menyelaminya. Eko sendiri menyampaikan agar setiap keputusan yang diambil dalam memilih saham harus dari unsur pribadi tanpa ada paksaan dari siapapun.
Dari penulis sendiri, tentukan profile dari investornya maksudnya dapat melihat jangka waktu yang dimiliki sehingga dapat ditentukan kapan mau jual belinya dari aset yang telah dibeli. Kedua membaca berita dan pergerakan dari grafik harga saham juga perlu dilakukan. Ketiga kondisi keuangan, tentunya keuangan yang disetorkan pada perusahaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H