Hanya saja bisa di formulasikan dengan pemerataan sarana prasarana mendukung pendidikan dapat di ratakan secara sepenuhnya. pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi mungkin 3 hal itu dapat di seimbangkan sekaligus di sinkronkan tahapan pendidikan tersebut.Â
Yang dibutuhkan dari seorang guru cuman satu berilah kesempatan bagi pendidik untuk menformulasikan sendiri mengenai pendidikan itu sendiri. Tak perlu tatanan pemerintah yang mengaturnya, cukuplah pemerintah menfasilitasi serta mengawasi dari penerap pendidikan tersebut.
Pendidik zaman kemerdekaan mampu mencetakkan tokoh tokoh penggerak bangsa ini. yakinlah bahwa budaya bangsa indonesia ini lah yang mampu membawa arah bangsa ini. jangan takut dengan kemajuan zaman. Karena zaman sekarang ini dunia sedang melihat pendidikan bangsa indonesia terdahulu.Â
Mungkin penerapan pendidikan bangsa ini masih bagus bagaimana sistem pendidikan pesantren itulah yang masih menggunakan budaya pendidikan terdahulu. Mungkin kritikan ini juga akan menjadi sampah di tatanan sana. entahlah jikalau tidak ada ketidak dewasaaan tatanan pemerintah yang acuh akan kritikan akan menjadi sama bahkan lebih buruk lagi.
Bapak Nadiem terlalu menggurui dengan penerapan sistem pendidikan saat ini, seharusnya bapak Nadiem lebih memberikan solusi daripada memberikan arahan kepada seorang guru. Bukankah lancang untuk mengurui dari seorang guru itu sendiri.
Tak elok jikalau kita mengajarkan dan memberikan arahan kepada seorang guru, yang mana dulu guru itu mengajarkan anda sendiri sampai menjadi mentri sekarang inilah. Dengar lah kata kata guru anda sendiri yang telah mendidik anda sendiri samai menjadi mentri saat ini.Â
Bapak Nadiem sendiri mempermasalahkan urusan adminstratif dari seorang guru. Dalam hal ini pembacaan pak Nadiem sudah tepat, namun lagkah yang dilakukan pak nadiem seakan tidak peduli terhadap masalah administrasi saat ini. dengan mengatakanÂ
"Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama". Hal seperti ini seolah menyerahkan tugas yang diemban bapak nadiem sendiri sebagai pemegang tatanan sistem pendidikan.Â
penulis yakin arah kapal bangsa indonesia ini akan bergerak jikalau mempercayakan kepada sang kru kapal dan kapten kapal sendiri. mengutip perkataan tokoh nasional bung karno "bangsa yang maju tak pernah lupa sejarah bangsa itu sendiri" ingatlah jas merah dan jas hijau bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H