Mohon tunggu...
Tsamrotulqolbi Waalidain Cica
Tsamrotulqolbi Waalidain Cica Mohon Tunggu... lainnya -

Kehidupan ini indah, setiap detik yang berlalu, setiap detik yang bergulir dan waktu yang terus melaju memberikan jejak-jejak cerita tersendiri dalam setiap fragmen yang kita jalani. Kehidupan ini belum tentu semuanya akan seiring sejalan dengan keinginan ataupun kehendak kita karena semua terjadi atas kehendak ALLAH yang selalu berjalan diatas kehendak kita. Di sanalah kita akan mengerti bahwa setiap fragmen dan cerita dalam hidup kita baik yang menyenangkan maupun yang sulit sekalipun semua menyimpan ibrah tersendiri dan tanpa kita sadari bahwa kita sendiri menjadi sebab-akibat dari kehidupan-kehidupan di sekitar kita..\r\n\r\nMaka kenalilah tujuan kita diciptakan, maka hidup kita akan terbimbing.\r\n\r\n“Wama khalaqtul jinna wal insa illa liya’buduun..”\r\n“Dan tidak Aku ciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku..”\r\n[QS. Adz-Dzariyat : 56]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Birrul Waalidain – Tsamrotulqolbi Waalidain

23 Mei 2014   22:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang ayah rela memanggul kursi anyaman bambu yang berat dan menjajakannya kesana kemari..
Itu dilakukan untuk menghidupi keluarga dan buah hatinya..

Seorang ibu rela mengais sampah dan memungut sisa makanan yang tersisa dan menyimpannya didalam saku ataupun kantong plastik..
Itupun juga dilakukan untuk menghidupi keluarga dan juga buah hati..

Itu hanya dua gelintir pengliatan yang tampak dalam pemandangan kita. Masih banyak lagi yang belum kita lihat..

Sungguh betapa besar pengorbanan seorang ayah ataupun ibu yang rela bekerja keras, berkorban harta dan semua yang dimiliki untuk memenuhi dan menyenangkan buah hatinya.
Coba kita renungkan sejenak,
Pernah orang tua kita berkata “Tidak” ketika kita sebagai anak meminta dan merengek sesuatu pada orang tua??
Tidak ada kan??
Mereka hanya berkata “Iya atau nanti ya nak..”
Atau mungkin mereka seolah berkata tidak tapi ternyata sesuatu yang kita minta sudah dibungkus ataupun terletak dan tergeletak dikamar kita.

Dulu, ketik ketika kita masih kecil atau mungkin sekarangkanpun, kita tidak pernah memikirkan bagaimana upaya orang tua dalam memenuhi permintaan kita.
Kita hanya tahu sesuatu itu telah dikabulkan mereka dan kita merasa senang.
Ucapan terima kasihpun bahkan sering terlupakan kepada mereka.

Namun itulah bentuk cinta dan kasih sayang orang tua kepada buah hatinya (anak).
Sungguh betapa besar pengorbanan, cinta dan kasih sayang seorang ayah ataupun ibu.
Coba sekali-kali kita tengok guratan keriput diwajah seorang ayah dan ibu kita.
Keriput yang menjadi saksi dan tanda bahwa mereka telah menjadi bagian kerasnya kehidupan, memanggul derita, panas terik maupun hujan. Apapun mereka lakukan walaupun berat

Pernahkah kita melihat sejenak wajah itu??
Saat kita lihat, wajah itu sudah tidak muda lagi.
Saat kita lihat, wajah itu menyimpan letihnya.
Saat kita lihat, wajah itu menyimpan semua beban.
Namun mereka tidak sedikitpun menampakkanya dihadapan kita.
Dan bahkan ketika bertatapan wajah dengan mereka, mereka selalu tersenyum.
Bahkan ketika beban hidup menderapun, lagi-lagi yang kita dapati hanya senyuman demi senyuman.

Ada kekuatan dibalik keberhasilan kita dan ada kekuatan pula dibalik kehancuran kita dan itu adalah orang tua kita sendiri. Jangan memandang usianya dan sifatnya tapi pandanglah bathinnya yg makbul dalam bermunajat.

Kita bisa berdiri hari ini,
Dan seperti sekarangpun itu karena usaha keras mereka dan doa-doa mereka.
Mereka menderita asalkan kita bisa bahagia seperti sekarang.
Mereka tidak meminta balasan apapun atas jerih payah mereka tapi mereka hanya meminta belas kasih sayang kita.

Maka coba renungkan.
Sudahkah merasa bangga dengan kehadiran mereka??
Sudahkah berterima kasih atas semua jerih payah mereka??
Pernah kita menyebut mereka didalam munajat kita??
Siapakah orang yang engkau cari ketika engkau mendapat kebahagiaan??
Sudahkah kita berbakti kepada mereka??
Sudahkah kita membahagiakan mereka walaupun hanya secuil??
Sudahkah kita berbakti kepada mereka??
Sudahkah kita membalas semua yang mereka berikan??
Bisakah atau mampukah membalas semua yang mereka berikan??
Mari tanyakan pada diri kita..

#CoretanSangTsamrotulqolbiWaalidain..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun