Mohon tunggu...
CiaoYulita
CiaoYulita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menyukai sejarah maka dari itu saya menjadi mahasiswa sejarah Universiatas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Generalisasi Sejarah menurut Kuntowijoyo

6 Desember 2021   09:29 Diperbarui: 6 Desember 2021   09:46 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Generalisasi spatial

Kita sering membuat generalisasi tentang tempat. Pikiran sehari hari membuktikan hal itu. 

  1. Generalisasi kultural

Para pelaku sejarah sendiri kadang-kadang melakukan genera lisasi kultural. Tidak ada anak-anak ulama yang masuk sekolah umum sebelum kemerdekaan. Dan sebaliknya, Belanda pernah menyamakan haji dengan rentenir. Dalam laporan Mindere Welvaart Commissie, jumlah haji di Madura sama persis dengan jumlah rentenir.

  1. Generalisasi sosial

Bila kita melukiskan suatu kelompok sosial dalam pikiran kita, maka sudah timbul generalisasi. Kata petani barangkali mem punyai konotasi yang bermacam-macam, sesuai dengan tempat dan waktu yang dibicarakan. Dalam bahasa Inggris, ada perbedaan antara peasant dan farmer. Petani di Eropa dulu dan di Tiongkok lama lebih sesuai disebut peasant karena terikat dengan tanah dan bertani lebih sebagai jalan hidup ketimbang sebagai usaha. Baik di Eropa dan di Tiongkok ada feodalisme. Akan tetapi, bagi petani di Indonesia umumnya, meskipun tidak ada feodalisme, tetapi ada patrimonialisme; petani juga lebih tepat disebut peasant. Karena itu, peasant biasa diterjemahkan dengan petani, sedangkan farmer dapat diterjemahkan dengan pengusaha-tani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun