Menambah ilmu tidak ada batasnya. Menjalani profesi sebagai ibu rumah tangga bukan berarti menghentikan langkah kita dalam menambah ilmu atau belajar menguasai keahlian yang lain. Bagi saya, menjadi ibu rumah tangga justru mempotensialkan kemampuan saya dalam segala hal. Ketika sebelum menikah dulu saya tidak bisa masak, sekarang saya bisa memasak berbagai jenis makanan dari berbagai negara. Pelajaran yang sangat berharga yang saya dapat sebagai ibu rumah tangga adalah keahlian dalam berkomunikasi dengan anak dan suami.
Ya... berkomunikasi, selama ini saya merasa bahwa komunikasi adalah sesuatu yang sangat sederhana. Asalkan kita mampu menyampaikan pesan kepada lawan bicara dan mendapatkan respon dari lawan bicara tersebut maka kita sudah dapat berkomunikasi dengan baik. Ternyata... tidak demikian. Komunikasi memerlukan teknik-teknik yang perlu kita kuasai sehingga ketika kita menyampaikan pesan, pesan tersebut dapat diterima tepat pada sasaran dan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Menyampaikan pesan tepat pada sasaran akan mempermudah kita dalam mencapai tujuan akhir dari komunikasi tersebut sehingga mendapatkan respon yang kita inginkan.
Banyak sekali teknik berkomunikasi yang kita perlu pelajari, seperti berbicara dengan nada suara atau intonasi yang berbeda, dapat membuat lawan bicara kita nyaman dengan perkataan yang kita ucapkan. Memilih kata atau pertanyaan yang tepat, membuat lawan bicara kita dapat menjawab pertanyaan yang memberikan informasi yang kita inginkan. Jika kita salah menggunakan kata-kata dalam bertanya, maka jawaban yang kita dapat hanya ‘Ya’ dan ‘Tidak’ atau jawaban singkat lainnya. Contohnya: Ketika saya bertanya kepada anak saya yang baru pulang sekolah. Ibu: “Adam, gimana di sekolah hari ini?” Adam: “Baik”. Tetapi ketika saya bertanya dengan pertanyaan yang berbeda maka jawabannya akan lebih informatif. Ibu: “Adam, ibu tahu hari ini kamu ada pelajaran IPA. Materi apa yang tadi dibahas di kelas?” Adam: “Tadi saya belajar tentang ruang angkasa. Saya belajar tentang nama-nama planet dan benda-benda yang ada diruang angkasa, …….” Jawaban dari pertanyaaan tersebut akan panjang sekali sehingga memberikan informasi yang cukup tentang apa yang kita ketahui.
Beberapa hari yang lalu, saya mengikuti Pelatihan NLP (Neuro Linguistic Programming) for Self Improvement bersama bunda Okina Fitriani, Psi. MA . Pelatihan ini mengajarkan saya banyak hal tentang cara tepat berkomunikasi. Tidak hanya itu, ternyata teknik NLP dapat juga digunakan NLP dapat mengobati masalah seperti pobia, depresi, gangguan kebiasaan dan gangguan belajar.
Efek dari program NLP ini sangat cepat. Sepulang pelatihan NLP saya langsung mempraktekkan teknik tersebut dan berhasil. Sudah lama saya pobia dengan binatang yang berbulu, seperti hamster dan kucing. Anak saya mempunyai binatang peliharaan yaitu hamster lebih dari 2 tahun. Selama berbulan-bulan, anak saya mencoba untuk melatih saya menyukai hamster dan menyuruh saya untuk memegang hamster tersebut. Tetapi saya takut dan tidak mau melakukannya.
Sepulang dari pelatihan NLP, saya beranikan diri untuk memegang hamster tersebut. Alhamdullilah, saya tidak takut lagi. Sedikit demi sedikit saya sudah berani untuk memegang hamster tersebut. Bahkan dalam beberapa jam, ketika anak saya bermain dengan hamster tersebut, saya sempat mengelus dan memegang hamsternya beberapa kali.
NLP singkatan dari Neuro Linguistic Programming. Neuro adalah system syaraf (the mind), melalui system syaraf inilah kita memproses stimulus baik yang berupa stimulus visual (penglihatan), auditory (pendengaran), kinaesthetic (gerakan), olfactory (penciuman), gustatory (rasa). Linguistic adalah bahasa verbal dan non verbal seperti pemilihan kata, intonasi, ekspresi, gerakan tubuh dan lainnya. Programming adalah bagaimana menggunakan linguistic untuk mempengaruhi pikiran untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Maka, NLP adalah suatu program tentang bagaimana menggunakan bahasa (baik verbal maupun non verbal) untuk mempengaruhi pikiran untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Catatan: Pengertian NLP diambil dari catatan kelas NLP for Self Improvement bersama bunda Okina Fitriani, Psi. MA)
Sebagai ibu rumah tangga, tentunya kita ingin sekali dapat berkomunikasi dengan tepat dengan suami dan anak-anak, sehingga dapat menjadikan keluarga kita keluarga yang harmonis dan bahagia. Teknik NLP dapat membantu kita, ibu rumah tangga, untuk memahami kerja pikiran sadar dan bawah sadar anak sehingga kita dapat lebih memahami tentang keinginan anak dan diri anak. NLP dapat memotivasi anak sehingga anak lebih giat belajar atau rajin membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah. NLP dapat membantu menyelesaikan konflik berkepanjangan dengan anak atau suami. Konfik dalam rumah tangga baik dengan anak maupun suami, membuat rumah tangga tidak sehat sehingga dapat menimbulkan keributan bahkan perpisahan. Dengan menguasai teknik NLP, kita dapat mengatasi hal tersebut, sehingga dapat menghindari kejadian yang tidak kita inginkan dan dapat menjaga kaharmonisan rumah tangga.
Teknik NLP dapat memperbaiki cara berkomunikasi kita dengan anak, sehingga kita lebih dekat dengan anak-anak dan dapat menjadi sahabat anak kita. Teknik NLP juga dapat membantu anak mengatasi kecanduan game. Di zaman teknologi ini, anak memiliki banyak godaan. Salah satunya adalah games. Sangat sulit sekali untuk mengontrol anak yang sudah kecanduan games. Dengan teknik yang di pelajari di NLP, kita dapat membantu anak mengontrol kecaduan tersebut. Dengan menguasai teknik NLP, maka kita akan mampu menjadi orang tua yang mencerahkan dan memberdayakan dengan mengaplikasikan teknik-teknik yang kita pelajari dari NLP.
Teknik-teknik yang di pelajari di NLP sangat mencerahkan. Memberikan semangat baru untuk menjadikan diri kita lebih baik dan menjadikan orang-orang disekeliling kita terutama keluarga menjadi lebih baik pula. Teknik yang dipelajari di NLP, melatih kita untuk menahan diri, berpikir positif, belajar memindahkan focus dengan menangkap hal yang baik saja dan menarik banyak kebaikan dan abaikan kekurangan dan keburukan. Belajar untuk berpikir sebelum mengucapkan sesuatu dan ketika berbicara kita lebih fokus pada tujuan atau hasil yang kita mau, sehingga tepat pada sasaran tanpa kesalahan pahaman.
Yang paling penting adalah teknik NLP dapat memberikan kemampuan pada diri kita untuk mengubah, mengadopsi, atau menghapuskan perilaku-perilaku sesuai keinginan kita, dan memberikan kemampuan untuk memilih sendiri kondisi mental, emosional, dan kondisi fisik kita sesuai dengan yang kita inginkan.
Penulis adalah: Ibu rumah tangga, pendidik anak usia dini dan peserta kelas Neuro Linguistic Programming (NLP) for Self Improvement di Kuala Lumpur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H