Mohon tunggu...
Chyntia Wulan
Chyntia Wulan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa ilmu pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kemiskinan Ekstream di Papua Barat

19 Januari 2025   19:25 Diperbarui: 19 Januari 2025   19:22 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Papua Barat, salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di wilayah paling barat Pulau Papua, menghadapi berbagai tantangan dalam masalah pembangunan sosial dan ekonomi. Meskipun Papau Barat kaya akan sumber daya alam, kemiskinan ekstream di Papua Barat masih menjadi isu besar.  Kemiskinan ekstream di Papua Barat mengalami keterbatasan dalam askes terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur. hal ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki kekayaan alam, Papua Barat belum sepenuhnya menikmati hasil dari kekayaan alam tersebut. 

Pemerintah Provinsi Papua Barat mengklaim tingkat kemiskinan tahun 2023 di provinsi tersebut mengalami penurunan sebesar 2,97 persen poin menjadi 6,46 persen, jika dibandingkan periode 2022 yang mencapai 9,43 persen. Lebih lanjut, tingkat kemiskinan ekstrem di Provinsi Papua Barat mengalami penurunan dari tahun 2021 sebesar 10,28 persen menjadi 9,43 persen di tahun 2022.

Penyebab kemiskinan ekstream di Papua Barat

Kemiskinan ekstream di Papua Barat dipengaruhi oleh berbagai faktor penyebab utama,

  • Keterbatasan Akses terhadap Infrastruktur kurangnya Infrastruktur yang tidak memadai Daerah-daerah pedalaman dan terpencil di Papua Barat sering kali tidak memiliki akses yang memadai terhadap jalan, jembatan, listrik, dan fasilitas dasar lainnya, Hal ini menyebabkan masyarakat di daerah tersebut mengalami kesulitan untuk mengakses jalan, layanan kesehatan, dan pendidikan, yang dapat memperburuk kondisi ekonomi mereka.
  • Tingkat Pendidikan yang Rendah Tingkat pendidikan yang rendah di Papua Barat menjadi salah satu faktor utama memperburuk kemiskinan. Banyak anak-anak di daerah terpencil yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya akibat keterbatasan fasilitas pendidikan dan biaya. Kurangnya pendidikan dapat menyebabkan masyarakat memiliki keterampilan yang terbatas, sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
  • Ketimpangan Pembangunan Ketimpangan pembangunan antara daerah perkotaan dan pedesaan di Papua Barat yang sangat mencolok. Meskipun kota kota besar sudah lebih berkembang, bayak daerah di pedalam yang tertinggal jauh dalam hal akses terhadap infrastruktur dan layanan sosial. Kesenjangan ini memperburuk ketidaksejahteraan ekonomi dan memperbesar jurang kemiskinan di daerah daerah terpencil.

Dampak Kemiskinan Ekstream di Papua Barat

Kemiskinan ekstream di Papua Barat memiliki dampak yang sangat besar bagi masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa faktor utama  yang ditimbulkan

  • Keterbatasan Akses terhadap Pendidikan dan Kesehatan Salah satu dampak yang paling signifikan dari kemiskinan yang ekstream keterbatasan akses masyarakat terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Banyaknya anak anak yang tidak mengenyam pendidikan yang layak, sementara fasilitas kesehatan di daerah pedalaman sangat terbatas. Hal ini menyebabkan masyarakat terjebak dalam lingkungan kemiskinan yang sulit diputuskan.
  • Kesulitan dalam Mencapai Kesejahteraan Ekonomi Keterbatasan akses terhadap peluang ekonomi yang lebih baik sangat sulit, banyak keluarga di Papua Barat yang terpaksa bertahan hidup dengan penghasilan yang sangat rendah. Mereka bergantung pada pertanian subsisten yang sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari hari.
  • Ketegangan Sosial dan Konflik Ketidakadilan sosial dan ekonomi sering kali berujung pada ketegangan sosial. Beberapa wilayah di Papua Barat, ketidakadilan ekonomi menjadi salah satu faktor utama pemicu terjadinya konflik, yang dapat memperburuk kondisi sosial dan keamanan.

Persentase Penduduk Miskin Papua Barat Maret 2024 sebesar 21,66 persen

Persentase penduduk miskin Papua Barat pada Maret 2024 sebesar 21,66 persen. Jumlah penduduk miskin Papua Barat pada Maret 2024 sebanyak 110,16 ribu orang. Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2024 sebesar 8,17 persen. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan sebesar 27,68 persen. Jumlah penduduk miskin Papua Barat Maret 2024 perkotaan sebanyak 12,82 ribu orang. Sementara itu pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan sebanyak 97,34 ribu orang.

Kemiskinan ekstream di Papua Barat menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian khusus dari Pemerintahn dan Sektor Swasta. Penyebab utama dari kemiskinan Ekstream di Papua Barat meliputi keterbatasan infrastruktur, rendahnya tingkat pendidikan, dan ketimpangan pembangunna. untuk mengurangi kemiskinan ekstream di Papua Barat, dibutuhkan upaya yang terkoordinasi dan berkelanjutan, seperti adanya peningkatan infrastruktur, akses pendidikan yang lebih baik, pengembangan sektor ekonomi lokal, serta pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya pendekatan yang tepat, maka kemiskinan ekstream di Papua Barat dapat diatasi secara signifikan, memberikan harapan dan kesejahteraan yang lebih baik lagi bagi masyarakat di daerah daerah pedalaman dan daerah terpencil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun