Mohon tunggu...
Sintia Rahayaan
Sintia Rahayaan Mohon Tunggu... Jurnalis - Aktivis

Memperpanjang nafas kehidupan dengan mengabdikan diri pada tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semoga Hasil Pilkada Tidak Menciptakan Malapetaka

28 November 2024   18:54 Diperbarui: 28 November 2024   19:38 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di mulai dengan semoga, dan menantiasa mengharapakn tersemogakan.

Pilkada menjadi pertarungan sengit era ini, khusunya di provinsi Papua Barat Daya.

Pada saat yang sama menginggalkan kejanggalan serta tak sedikit banyaknya kekecewaan pun di lafaz nya. 

Bahkan praktek culas di pertontonkan secara terang terangan, mulai dari manipulasi surat suara hingga politik uang( Money Politik) 

Politik indonesia secara umum, dan  Papua Barat Daya secara khusus masih terbilang primitif bahkan prakteknya masih terlalu prematur, hal demikian bisa di lihat ketika isu substansi di tenggelamkan dan praktek politik uang di legalkan, bahayanya. keculasan ini dinormalisasikan oleh orang dari semua sektor, baik akademisi, aktivis, sampai masyarakat awam sekalipun. 

Dan sejatinya yang menyumbang degradasi elektoral hari- hari ini sebetulkan mereka yang menamakan dirinya sebagai orang terlelajar, atau halusnya orang- orang yang mempunyai pengetahuan serta menyadari hal tersebut merupakan kesalahan. 

Dewasa ini, bahkan di sampaikan secara gamblang tanpa rasa malu akan keinginan untuk menormalkan politik uang berasal dari desakaan kebutuhan, hingga alih alih ada yang mengtakan bahwa

" kita membutukan uang untuk kebutuhan kita, sebab ketika wakil- wakil ini menduduki posisinya, belum tentu memberikan kita uang dengan cuma-cuma seperti ini."

maka dengan lapang hati dan kekecewaan penuh penulis sampaikan, Wecome to Malapetaka Usai Pemilu Kada.

Ketika kejahatan di normalkan dengan mengatasnamakan kebutuhan, ketika ketimpangan di diamkan, dan ketika kehancurkan nyaris terlihat di depan mata mala di anggap biasa saja.

Kembali ke topik, besar harapan penulis sampaikan, semoga hasil akhir dari pilkada ini tidak menciptakan mala petaka, dan juga semoga semua pihak bisa legowo menerima hasil resmi dari KPU berdasarkan hasil rekapitulasi suara resmi, di menangkan oleh kandidat tertentu.

Besar kemungkinan akan terjadi dua kejadian usai pemilihan ini;

Ketika KPU PBD mengumumkan hasil resmi berdasarkan perolehan lapangan  dan menetapkan kemenangan tidak di raih oleh paslon yang sedari awal di tentang oleh Majelis Rakyat Papua (MRP), maka sedikit banyaknya menyumbang kondusifitas kota, namun bila terjadi sebaliknya, maka besar kemungkinan akan terjadi lautan darah hingga bakar-bakaran fasilitas umum pun bisa terjadi 

Hal tersebut bisa di lihat sedari awal pencolonan,  opini-opini tersebut sudah berkembang di kalangan akar rumput bahkan sempat ada provokasi dari kalangan atas untuk melakukan aksi tersebut. 

Hal ini bisa di lihat secara kasat mata, indikasi kehancurkan akan terjadi dan harapan terakhir bergantung pada keputusan resmi yang di umumkan oleh KPU

Maka tak heran jika penulis berkata bahwa, kenyamanan dan keamanan kehidupan masyarakat beberapa pekan kedepan di tentukan oleh hasil resmi yang di umukan oleh Komisi Pemilihan Umum khusunya Provinsi Papua Barat Daya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun