Mohon tunggu...
Chyntia Devi
Chyntia Devi Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswi psikologi

suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penyamaran tentara israel menjadi paramedis, lakukan penembakan di kamp balata

9 Januari 2025   11:54 Diperbarui: 9 Januari 2025   11:54 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Peperangan antara israel dan palestina bukanlah hal yang baru untuk di ketahui oleh masyarakat di dunia ini, banyak pro dan kontra dari masyarakat terutama pendukung dari masing-masing negara yang sedang berkonflik. Baru-baru ini sebelum akhir tahun 2024 telah terjadi penyerangan kepada warga palestina yang di lakukan oleh pasukan militer israel.

Pasukan militer israel melakukan penyerangan terhadap warga Palestina dengan menyamar sebagai paramedis di dalam ambulans. Pasukan militer israel tersebut kemudian memasuki kamp pengungsian warga palestina dan melakukan penyerangan. Penyerangan itu terjadi pada tanggal 19 desember 2024 di kamp balata di tepi barat utara yang terletak di timur kota Nablus.

Akibat dari penyerangan yang dilakukan oleh pasukan militer israel yaitu terdapat 2 korban jiwa dan 4 korban luka -- luka. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan seorang wanita bernama Halimeh Saleh Awail, 80 tahun, meninggal akibat luka tembak di dada dan kakinya, dan seorang pemuda bernama Qasi Hamid Sarouji, 25 tahun, meninggal akibat cedera parah di kepala. Berdasarkan laporan dari Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), seorang pria berusia 65 tahun dan dua pria muda lainnya juga terluka akibat tembakan pasukan Israel.

Dalam serangan ini, tentara Israel tidak hanya menggunakan ambulans, tetapi juga menghalangi ambulans dan petugas penyelamat yang ingin memasuki lokasi kejadian setelah mereka menembaki warga Palestina. Pusat Informasi Palestina melaporkan jumlah korban di Tepi Barat, mencatat bahwa total 534 warga Palestina, termasuk 80 anak-anak, telah tewas dalam serangan militer dan pelosok pemukim Zionis di wilayah yang diduduki tahun lalu. Menurut laporan tersebut, tentara Zionis sering kali memukul dan mengancam warga Palestina serta keluarga mereka saat melakukan penangkapan atau interogasi di lapangan. Sementara itu, jumlah syuhada di Gaza sejak Oktober 2023, ketika Operasi Penyerbuan Al-Aqsa dimulai, telah mencapai 45.717 jiwa

Menurut saya, penyerangan pasukan militer israel yang menyamar sebagai paramedis untuk menembaki warga Palestina di Tepi Barat, tersebut adalah tindakan yang sangat kejam yang menggambarkan kompleksitas dan ke parahan konflik negara yang sudah berlangsung puluhan tahun antara Israel dan Palestina. Penyerangan ini adalah tindakan ekstrem yang di lakukan oleh pasukan militer israel yang tergolong sebagai penyalahgunaan perlindungan yang diberikan oleh hukum internasional terhadap pekerja kemanusiaan yaitu paramedis dan pasukan militer, dan penyerangan ini dapat meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi antara kedua negara tersebut.

Berdasarkan dari sejarah yang ada perseteruan antara kedua negara yaitu israel dan palestina ini sudah berlangsung dari abad ke 20, dengan perselisihan atas perebutan kekuasaan tanah dan identitas nasional, konflik ini telah mengakibatkan ribuan kematian, penderitaan, dan perpecahan antara dua kelompok etnis dan agama utama di kawasan tersebut yaitu bangsa Israel dan Palestina namun pihak yang lebih banyak di rugikan yaitu palestina. Israel mengklaim sebagian besar wilayah di palestina saat ini menjadi bagian dari negara mereka, sementara Palestina juga menuntut hak atas wilayah yang sama, termasuk Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.

Karena menganggap bahwa beberapa bagian di Palestina adalah bagian dari negaranya sehingga para pasukan militer Israel merasa bebas untuk menjajah wilayah tersebut dan melakukan penyerangan terhadap warga yang ada di daerah tersebut seperti contohnya penyamaran menjadi paramedis dan melakukan penembakan di kamp balat di Tepi Barat. Sementara itu warga Palestina tidak ingin meninggalkan daerah tepi barat karena mereka juga menganggap bahwa tanah tersebut adalah milik mereka yang merupakan warisan dari leluhur sebelumnya.

Penyerangan dari kedua belah pihak masih terus terjadi hingga saat ini ketegangan terus meningkat, dan kedua belah pihak sering terlibat dalam kekerasan yang merusak kehidupan warga sipil. Israel sering mengklaim bahwa tindakan militer mereka dilakukan untuk menjaga keamanan dari negara dan warga sipilnya. sementara Palestina dan pendukung mereka di dunia internasional menuduh Israel melakukan pelanggaran hak asasi manusia

Palestina dan pendukungnya menganggap tindakan dari Israel sebagai pelanggaran hak asasi manusia yaitu karena pembunuhan warga sipil dan penindasan rakyat Palestina. Penindasan yang di maksudkan di sini adalah dengan melakukan penyerangan pada fasilitas- fasilitas umum milik warga, seperti merusak serta melakukan pengeboman pada rumah sakit umum warga Palestina, melakukan penembakan di kamp warga Palestina serta menghadang ambulans dan paramedis yang akan melakukan penanganan pada korban penembakan. Hal tersebut dapat tergolong sebagai tindakan penindasan rakyat Palestina.

Tindakan penyerangan yang di lakukan oleh pasukan militer Israel dengan menyamar sebagai paramedis dengan tujuan menyerang warga sipil Palestina termasuk pada pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Salah satu prinsip dasar hukum internasional adalah perlindungan terhadap warga sipil dan pekerja kemanusiaan dalam zona perang. Pada kasus ini para paramedis, yang merupakan pekerja kemanusiaan, memiliki status yang sangat penting. Sehingga pekerjaan mereka sangat amat di butuhkan oleh warga, terutama warga yang terdampak perang. tidak hanya bertugas untuk menyelamatkan nyawa dari korban, tetapi mereka juga dijamin oleh hukum internasional untuk tidak di perbolehkan menjadi sasaran dalam konflik bersenjata.

Tindakan penyerangan dengan menyamar sebagai paramedis ini tidak hanya akan menjadi pelanggaran terhadap hukum internasional, tetapi juga akan merusak kredibilitas dan kepercayaan terhadap upaya kemanusiaan internasional di kawasan tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan memburuknya situasi kemanusiaan yang sudah sulit, karena kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dan individu yang berusaha memberikan bantuan medis akan di anggap dapat memberikan ancaman bagi mereka.

Bukankah tidak adil tindakan yang di lakukan oleh pasukan militer israel dengan menyamar sebagai paramedis dan kemudian melepaskan tembakan di kamp, kamp merupakan tempat berlindung dari para warga terdampak peperangan namun jika tempat seperti itu di serang di manakah lagi para korban peperangan harus berlindung. Pasukan militer Israel adalah pasukan yang memiliki alat peperangan canggih yang di kirim dan di beli dari amerika, sementara itu pasukan militer palestina tidak memiliki persenjataan yang cukup memadai seperti milik israel.

Dari peperangan tersebut yang paling terdampak adalah warga sipil, dari lansia hingga bayi Namun, yang paling menyedihkan dalam kasus ini adalah dampaknya lebih besar pada warga sipil Palestina. Sejak awal konflik, mereka telah menjadi korban utama dari segala bentuk penyerangan dan kekerasan. Pengepungan, serangan udara, penyerbuan militer, serta pembatasan terhadap pergerakan dan akses ke sumber daya dasar seperti air, listrik, perusakan tempat penyimpanan bahan makan maupun persediaan medis bagi warga dan perusakan layanan kesehatan adalah bagian dari realitas yang dihadapi oleh rakyat Palestina, terutama di wilayah yang diduduki Israel seperti di daerah Tepi Barat dan Gaza.

Dari adanya penyerangan dengan menyamar menjadi paramedis ini hanya akan menambah penderitaan warga sipil Palestina yang sudah lama terjebak dalam penindasan, kekerasan dan menambah rasa traumatis pada diri warga. Mereka tidak hanya berhadapan dengan serangan militer yang nyata, tetapi juga berhadapan ancaman tersembunyi yang datang dari pihak yang seharusnya melindungi mereka, seperti paramedis. Tindakan penyerangan semacam ini dapat menyebabkan rusaknya kepercayaan warga sipil terhadap setiap individu atau institusi yang datang untuk memberikan bantuan, serta dapat memperburuk ketegangan yang sudah sangat tinggi di kedua belah pihak.

Dalam setiap konflik bersenjata, kekerasan dan penindasan yang menargetkan warga sipil berisiko memperburuk siklus balas dendam yang panjang antar negara dan dapat mempersulit upaya perdamaian. Ketika satu pihak merasa bahwa mereka dikhianati oleh tindakan seperti ini, mereka akan merasa semakin terdorong untuk membalas, yang nantinya hanya akan memperpanjang penderitaan bagi kedua negara terutama warga sipilnya.

Kasus pelanggaran seperti ini tentu saja memperburuk jalur perdamaian bagi kedua negara pelanggaran terhadap hak asasi manusia dilakukan oleh pihak lawan, hal ini akan semakin menambah ketidakpercayaan warga Palestina terhadap hukum internasional. Peperangan ini akan lebih sulit untuk diselesaikan apabila masing-masing pihak terus menganggap bahwa tindakan kekerasan atau manipulasi semacam ini merupakan cara untuk menang dalam konflik bersenjata.

Apabila tindakan penyerangan dengan melakukan penyusupan ini tidak di beri kejelasan hukum maka pihak israel akan menganggap bahwa tindakan tersebut di benarkan dan dapat menambah kekejaman mereka dalam menyerang warga palestina, di tambah lagi dengan dukungan yang di terima oleh israel dari negara amerika yang semakin memperkuat kekejaman dari pasukan militer israel dalam menindas warga palestina. Selain memperkejam tindakan pasukan militer israel, tanpa adanya hukum yang jelas hanya akan membuat warga palestina semakin merasa terpojok dan tertindas di tanah kelahirannya sendiri.

Perdamaian antara negara yang berperang memerlukan adanya upaya yang jujur dari kedua belah pihak untuk saling menghormati hak asasi manusia, mematuhi hukum internasional, dan memberikan perlindungan terhadap warga sipil. Situasi saat ini sangat kompleks dan penuh dengan sejarah panjang terjadinya penindasan dan kekerasan, langkah-langkah yang harus di lakukan untuk menuju perdamaian harus mencakup pengurangan ketegangan, pengakuan terhadap hak-hak rakyat Palestina, dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip dasar kemanusiaan yang melindungi mereka yang tidak terlibat dalam konflik bersenjata.

Penyerangan yang di lakukan oleh pasukan militer Israel dengan menyamar sebagai paramedis untuk menembaki warga Palestina di Tepi Barat adalah isu yang sangat serius. Penyerangan yang di lakukan ini dapat tergolong sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan etika kemanusiaan, serta dapat memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah yang sudah terancam ini. Peran paramedis dalam sebuah peperangan bersenjata adalah salah satu hal yang paling dilindungi dalam hukum internasional, dan menyalahgunakan perlindungan ini untuk tujuan agresi adalah tindakan yang sangat tidak dapat diterima dan harus segera di berikan sanksi tegas kepada pihak penyerang.

Namun, untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan, penyelidikan yang transparan dan adil harus dilakukan oleh pihak terkait. Komunitas internasional harus mendesak agar penyelidikan ini dilakukan tanpa gangguan pihak manapun dan menjamin bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut akan dimintai pertanggungjawaban. Setelah penyelidikan di lakukan dan terbukti bahwa penyerangan tersebut benar adanya maka penegak hukum internasional harus segera mengambil langkah adil bagi kedua negara, karena pada kasus penyerangan dengan melakukan penyamaran menjadi paramedis merupakan hal yang sangat keji dan melanggar hak asasi manusia bagi warga sipil palestina.

Bagi warga sipil Palestina, yang sudah lama menderita akibat adanya peperangan ini, mereka akan selalu merasa ada hal yang dapat mengancam keselamatan mereka dan hal tersebut hanya akan memperpanjang penderitaan mereka. Tindakan penyerangan dengan motif penyamaran ini hanya akan menghambat usaha-usaha perdamaian semakin sulit tercapai. Oleh karena itu, penting untuk terus mendukung upaya-upaya perdamaian yang mengutamakan hak asasi manusia, penegakan keadilan, dan penghormatan terhadap hukum internasional.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun