Situasi semakin parah ketika salah satu anak laki-laki pingsan di tengah kekacauan, kemungkinan besar akibat paparan gas air mata yang berlebihan. Insiden ini menambah keprihatinan dan kemarahan publik, mengingat anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban dari tindakan represif tersebut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto mengatakan sekitar 1.500 personel polisi yang diterjunkan untuk mengamankan aksi.
"Pengamanan ini untuk memastikan penyampaian aspirasi dilakukan dengan cara bermartabat," katanya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar secara terpisah juga menyayangkan keterlibatan oknum siswa SMK dalam demonstrasi mahasiswa di depan kantor DPRD Kota Semarang yang berakhir ricuh.
Menurut dia, para siswa yang masih berseragam sekolah tersebut membawa kayu panjang dan ikut melempari polisi. Bahkan, lanjut dia, Wakasat Intel Polrestabes Semarang ikut terluka akibat lemparan kayu tersebut.
"Kami sayangkan mahasiswa melibatkan siswa SMK dan mereka terprovokasi," kata Irwan Anwar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H