Mohon tunggu...
Chyntia SukmaHardiantri
Chyntia SukmaHardiantri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Saya Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Diri dengan Teori Carl R.Rogers

22 Desember 2022   14:19 Diperbarui: 22 Desember 2022   14:33 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memahami Konsep diri dengan Teori Carl R.Rogers

Definisi menurut Carl R.Rogers yaitu dengan menjadi diri sendiri . dengan begitu memahami diri merupakan hal yang sangat penting dan sangat efektif dalam proses manusia untuk tumbuh dan bekembang sehingga diri sendiri menjadi konsep utama kepribadia Carl R.Rogers. Menurut Rogers, individu yang mempersepsi objek eksternal dan pengalaman-pengalaman yang ia rasakan dan kemudian memberi makna terhadap hal-hal itu. Bagaimana individu bertingkah laku tergantung pada medan fenomenal yang ada (kenyaatn subjektif) dan bukan pada keadaan-keadaan perangsangnya ( kenyataan luar). 

Rogers melihat diri sebagai suatu perangkat dan persepsi kepercayaan diri yang konsisten dan teratur (Feist dan Feist, 1998:461). Persepsi mengenal diri atau konsep diri merupakan perangkat sentral persepsi yang paling menentukan perilaku. Diri termasuk semua ide, nilai-nilai dan persepsi yang memberi ciri atau me, yang meliputi kesadaran tentang seperti apakah saya dan apakah yang dapat saya lakukan. Adapun seorang individu yang memiliki konsep diri yang kuat dan positif tentu ia memiliki pandangan yang bebrbeda tentang dunia dengan orang yang memiiki konsep diri yang lemah yang akan berpengaruh pada perilakunya.

Konsep Rogers tentang sifat dasar pada manusi memiliki pandangan positif,optimistik dan jauh bebrbeda dengan konsepsi freud yang menganggap manusi sebagai makhluk yang didorong oleh implus-implus yang destruktif. Rogers pun melihat semua perilaku sebagi respon terhadap realistas sebagaimana yang dirsakandan dapat dipahami individu

Namun dapat disimpulkan bahwa diri adalah gestalt kenseptual yang terorganisasi dan konsisten yang terdiri dari persepsi-persepsi tentang berisfat dari “diri subjek” atau “diri objek” dengan orang-orang lain dan bengan berbagai aspek kehidupan beserta nilai-nilai yang sudah melekat pada persepsi-persepsi ini.

Adapun perkembang konsep diri menurut Calr R.Rogers

Pada dasarnya struktur diri terbentuk melalu interaksi dengan lingkungan, terutama pada lingkungan sosial yang terdiri dari orang-orang terdekat seperti anggota keluarga, orang tua dan teman bermain.

Diri juga memiliki hubungan yang kuat dengan interaksi sosial dan memiliki komponen evaluasi, yaitu dorongan untuk menilai pendapat dan kemampuan pada dirinya. Adapun 3 element penting dalam perkembangan konsep diri yaitu kebutuhan akan penghargaan bersyarat, penghargaan positif, dan penghargaan tanpa syarat.

Setiiap manusia pada dasarnya juga memiliki keinginana yang kuat untuk mendapatkan sikap-sikap positif seperti penghormatan, kehangantan, penghargaan, cinta dan penerimaan dari orang-orang terdekat dalam hidupnya. Hal ini juga dapat dilihat pada masa anak-anak, pada saat mereka membutuhkan kasih sayang dan perhatian atau pada orang dewasa yang merasa senang saat mereka diterima oleh orang lain dan merasa kecewa pada saat mendapatkan penolakan dari orang lain.

Adapun kebutuhan yang terbagi menjadi 2 yaitu :

Conditional posituve regard (Penghargaan positif bersyarat)

Contoh penghargaan positif bersyarat dapat kita temukan dikehidupan sehari-hari. Yaitu contohnya seorang ayah yang memberikan hadiah pada anakaaknya saat mendapatkan rangking 1 , dan seorang guru yang memberikan poin atau bintang pada murid yang mampu menjawab soal atau seorang bos atau atasan yang memberi bonus pada karyawannya yang berprestasi. 

Rogers memahami bahwa kondisi penghargaan yang bersyarat ini tidak mungkin dihindari oleh manusia, namun sangatlah mungkin bagi seseorang untuk memberi dan menerima penghargaan positif tak bersyarat, ini menunjukan bahwa manusia dapat atau pantas diterima,dihargai,dicintai apa adanya tanpa adanya syarat dan alasan , catatan tanpa terkecuali apapun itu.

Unconditional positive regard (Penghargaan positif tak bersyarat).

Rogers pun juga menekankan pentingnya pernghargaan positif tak bersyarat sebagai pendekatan ideal dalam mengasuk anak bukan berarti mentiadakan kedisiplinan atau aturan-aturan sosial . pendekatan ini juga diharapkan dapat menciptakan atmosfer yang dimana anak merasa dihargai dan dicintai semata-mata karena ia adalah seseorang yang berharga.

Adapun manusia yang berfungsi sepenuhnya (The Fully Functioning Person)

Menurut rogger kehidupan yang baik adalah kehidupan yang dari sudut pandangnya  yaitu proses pergerakan yang melalui arah yang dipilih organisme manusia jika secara internal mereka bebas bergerak ke arah manapun dan bersifat umum dari arah yang dipilih ini dan tampak memiliki persamaan.”.

Menurut Rogers perkembangan yang optimal lebih merupakan sebuah proses bukan sebuah keadaan yang statis. Dan menurut Rogers kehidupan yang baik adalah seseorang memiliki tujuan untuk memenuhi semua potensi yang dimiliki sepenuhnya secara terus menerus.

Adapun beberapa karakteristik dari orang yang berfungsi sepenuhnya adalah

  • Meningkatnya keterbukaan terhadap pengalaman seseorang
  • Kecenderungan terhadap hidup yang eksistensial
  • Meningkatnya kepercayaan pada organisme
  • Kebebasan memilih
  • Kreaktivitas
  • Kontruktif dan terpercaya
  • Kehidupan yang bewarna

Dapat disimpulkan menurut Rogers bahwa dala diri septipa manusia terdapat pula sebuah inti yang secara esensial memiliki tujuan, bergerak maju,realistis, konstruktif dan dapat di andalkan. Rogers percaya bahwa setiap manusia memiliki bawaan untuk mengatusiasi diri untuk manusiai selalu berusaha untuk kesempurnaan dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun