Contoh penghargaan positif bersyarat dapat kita temukan dikehidupan sehari-hari. Yaitu contohnya seorang ayah yang memberikan hadiah pada anakaaknya saat mendapatkan rangking 1 , dan seorang guru yang memberikan poin atau bintang pada murid yang mampu menjawab soal atau seorang bos atau atasan yang memberi bonus pada karyawannya yang berprestasi.
Rogers memahami bahwa kondisi penghargaan yang bersyarat ini tidak mungkin dihindari oleh manusia, namun sangatlah mungkin bagi seseorang untuk memberi dan menerima penghargaan positif tak bersyarat, ini menunjukan bahwa manusia dapat atau pantas diterima,dihargai,dicintai apa adanya tanpa adanya syarat dan alasan , catatan tanpa terkecuali apapun itu.
Unconditional positive regard (Penghargaan positif tak bersyarat).
Rogers pun juga menekankan pentingnya pernghargaan positif tak bersyarat sebagai pendekatan ideal dalam mengasuk anak bukan berarti mentiadakan kedisiplinan atau aturan-aturan sosial . pendekatan ini juga diharapkan dapat menciptakan atmosfer yang dimana anak merasa dihargai dan dicintai semata-mata karena ia adalah seseorang yang berharga.
Adapun manusia yang berfungsi sepenuhnya (The Fully Functioning Person)
Menurut rogger kehidupan yang baik adalah kehidupan yang dari sudut pandangnya yaitu proses pergerakan yang melalui arah yang dipilih organisme manusia jika secara internal mereka bebas bergerak ke arah manapun dan bersifat umum dari arah yang dipilih ini dan tampak memiliki persamaan.”.
Menurut Rogers perkembangan yang optimal lebih merupakan sebuah proses bukan sebuah keadaan yang statis. Dan menurut Rogers kehidupan yang baik adalah seseorang memiliki tujuan untuk memenuhi semua potensi yang dimiliki sepenuhnya secara terus menerus.
Adapun beberapa karakteristik dari orang yang berfungsi sepenuhnya adalah
- Meningkatnya keterbukaan terhadap pengalaman seseorang
- Kecenderungan terhadap hidup yang eksistensial
- Meningkatnya kepercayaan pada organisme
- Kebebasan memilih
- Kreaktivitas
- Kontruktif dan terpercaya
- Kehidupan yang bewarna
Dapat disimpulkan menurut Rogers bahwa dala diri septipa manusia terdapat pula sebuah inti yang secara esensial memiliki tujuan, bergerak maju,realistis, konstruktif dan dapat di andalkan. Rogers percaya bahwa setiap manusia memiliki bawaan untuk mengatusiasi diri untuk manusiai selalu berusaha untuk kesempurnaan dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H