Mohon tunggu...
Chy Cici
Chy Cici Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Wanita biasa

“Tak perlu menjelaskan tentang dirimu pada siapapun, karena yang mecintaimu tidak membutuhkan itu dan yang membencimu tidak akan mempercayai itu” – Ali bin Abi Talib RA –

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dear My Doktor

7 Januari 2024   18:29 Diperbarui: 8 Januari 2024   05:17 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict ilustrasi edit by picsArt 

"Lalu kamu selama ini kemana aja?" Rafli memegang  jemari gadis 25 tahun itu, tangannya begitu dingin dan kulitnya terlihat agak pucat.  

Kiara hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Rafli dan  melepaskan genggaman tangan pria 28 Tahun itu.

"Dokter Rafli!" Terdengar suara pria memanggil dari arah belakang Rafli, ia sontak menoleh ke arah suara.

"Hai...Dokter Arman, baru selesai?" tanya Rafli.

"Iya nih, lah dokter ngapain disini sendiri, belum pulang?" heran.

"Aku sama...." Rafli menoleh ke arah Kiara, tapi wanita itu sudah tidak ada di tempat. Matanya mencari ke segala arah, namun tak dapat menemukan Kiara.

"Cari siapa, gak di ganggu hantu kan Dok? hehehe, bercanda. Ayo pulang!" ajak Dokter seniornya. Akhirnya mereka pulang dengan mobil masing-masing. Tapi Rafli pulang dengan membawa banyak pertanyaan di dalam benaknya tentang Kiara."

***
Rafli membuka sosial medianya, membaca kembali obrolan ia bersama Kiara beberapa bulan yang lalu. Melihat akun Kiara yang sudah lama tak aktif. Status terakhirnya lima bulan yang lalu, dan sejak itu tak pernah ada kabar lagi darinya. Mereka saling mencintai hanya Kiara sangatlah tertutup, tiga bulan menjalin kasih tapi gadis pujaannya itu tak pernah mau video call dengannya. Alasannya nanti saja bertemu langsung, biar special. Selama berpacaran mereka belum pernah bertemu, Rafli yang sangat sibuk sebagai Dokter muda di salah satu Rumah Sakit Swasta di Jakarta belum sempat datang menemui gadis pujaan hatinya ke Solo Jawa Tengah.

Pagi ini melewati ruang ICU, ia menemukan dua tangkai bunga ester kuning tergeletak di depan pintu. Dokter muda itu mengambilnya, karena ia teringat dengan gadis yang dicintainya. Kiara sangat menyukai bunga ester kuning.  Tak lama ia dikejutkan oleh keluarga pasien yang membuka pintu, dengan wajah khawatir ia memelas.


"Dok, tolong anak saya.!"

 
Rafli segera menuju pasien kritis, namun ia mendapati Kiara sedang berbaring di ranjang ICU. Dengan hati yang begitu hancur ia sekuat tenaga dengan rekan medis lainnya berusaha semaksiamal mungkin untuk menyelamatkan Kiara. Namun kali ini gagal, Kiara menutup matanya di hadapan Pria yang sangat dicintainya. pertemuan yang diharapkan bahagia selama ini berujung dengan derai air mata dan sakit yang tak terkira.

Rafli membaca riwayat menyakit Kiara, ternyata gadis itu mengidap penyakit Demensia. Dokter muda itu menemui orang tua kiara, dan bercerita tentangnya bersama Kiara. Ibu Kiara bercerita tentang sakit anaknya selama ini, dan lima bulan terakhir sakitnya bertambah parah, ingatannya semakin memburuk. Ibu kiara memberikan sebuah buku diary milik Kiara pada Rafli.
Rafli membaca lembar demi lembar tulisan Kiara, semua berisi ungkapan perasaannya untuk Rafli, dan dihalaman terakhir ia mendapati tulisan "Rafli I love U" berbaris baris, hingga lembar terakhir, dan akhirnya tangisan Rafli pecah seketika, tak terbendung lagi.

 **TAMAT**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun