Rafli berjalan menyusuri lorong rumah sakit, kebetulan hari ini ia baru selesai mengoprasi pasiennya. Sesekali suara jangkrik terdengar dan buaian angin menyapu wajah orientalnya. Bulu punduknya mulai merasa merinding, ia menggidik dan menghempaskan semua fikiran negatifnya malam itu.
"hiih...dingin banget malem ini, aduh pake merinding lagi. Gak...gak... Gak ada apa-apa malam ini." Dokter tampan itu mempercepat langkahnya menuju pintu keluar rumah sakit.
Ia berjalan menuju parkiran mobilnya di basement rumah sakit, Honda Brv warna putih terparkir di ujung basement. Rafli mengambil kunci mobil dalam saku celananya. Namun tak lama ia dikagetkan dengan suara wanita.
"Hai...Pak dokter!" Suara wanita itu membuat sang Dokter terperenjat, menoleh ke arah dimana suara itu datang. Ada suara wanita tak jauh darinya, Ia melihat seorang wanita dengan paras cantik berpakaian biru tersenyum manis padanya. Rafli, mundur beberapa langkah, jantungnya berdebar dengan cepatnya.
"Kamu si...si...siapa?" tanya pria bermata kecil itu, gugup.
"sssstttt... Pak Dokter gak usah takut, aku Kiara. Inget gak dulu aku suka panggil kamu Oppa heheh." Jawab wanita berparas cantik itu.
"Ara,ini kamu? kenapa wajahmu gak sama seperti di foto? tapi cantikkan yang saat ini aku liat" ucap Rafli heran.
"Aku pakai teknologi AI, aku hanya takut menampakkan wajah di dunia maya. karena menurutku dunia maya terkadang banyak orang yang tak baik." jelas Kiara
"Oh, jadi selama ini aku dianggap tidak baik?" ucap Dokter tampan itu sambil menunjukkan wajah cemberut.
"Ya, bisa jadi kan? aku cuma jaga-jaga aja heheh."