Menurut Abraham Lincoln, karakter itu seperti pohon dan reputasinya seperti bayang-bayang. Bayangan adalah sesuatu  yang kita pikirkan dan pohon adalah hal yang nyata. Menumbuhkan pohon ini denga baik adalah suatu investasi seumur hidup yang dapat orang tua lakukan terhadap anaknya. Kata karakter berasal dari bahasa yunani kuno yaitu kharasso yang artinya membentuk atau mengukir. Karakter bisa dibilang sesuatu yang terukir memlalui pengalaman yang telah kita lalui. (wikipedia)
Pendidikan karakter menurut Lincoln adalah suatu kegiatan manusia yang didalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik yang diperuntukkan untuk generasi selanjutnya. Pengalaman pembangunan karakter akan membawa kita keluar dari zona nyaman dan akan memaksa kita untuk menggali lebih jauh sumber daya baru yang ada dalam diri kita.
Pengalaman yang kita miliki saat kecil atau semasa remaja akan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter saat dewasanya nanti. Pastinya semua orang menginginkan anaknya atau sanak keluarganya, semuanya memiliki kepribadian yang baik dan patuh padasebuah aturan yang ditetapkan. Â Suatu karakter yang baik akan membentuk kepercayaan diri yang baik serta cara berpikir yang baik pula. Jadi sangat perlu penanaman pendidikan karakter sejak dini.
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK
Sekolah yang baik akan senantiasa melakukan lebih dari sekedar fokus dalam mendapatkan pengetahuan akademik dengan mendapatkan nilai ujian dengan nilai yang bagus. Akan tetapi mereka ajkan berusaha mengembangakan kepribadian siswanya secara keseluruhan. Dan dalam pengembangannya pendidik memulainya dari kebiasaan-kebiasaan yang sederhana, seperti mengucapa salam atau saling menyapa dengan sesama, menghormati guru, menghormati teman, gerakan cinta lingkungan, dan taat pada tata tertib yang sekolah tetapkan.
Memang ada bagian terpenting dari sebuah pendidikan adalah pendidikan di luar kelas atau pendidikan kemasyarakatan, bagian ini merupakan bagian kurikulum yang memberikan kesempatan dalam pembangunan karakter yang ada di masyarakat yang tentu akan sangat bermanfaat untuk karakter masa depannya.
Banyak sekolah ternama yang menawarkan nilai tambahan untuk siswanya  dibandingkan dengan menawarkan fasilitas dan kegiatan pembangunan karakter untuk siswanya. Tentunya dari ha itu, dari pihak pendidik sendiri yng seharusnya bisa mendidik dan mewujudkan kaakter emas pada anak-anak justru malah merusaknya secara tidak langsung.
Jika ditelaah dari masalah diatas, apalah arti sebuah nilai jika anak-anaknya dalam praktek nyatanya tidak bisa mencerminkan akan nilai yang diperolehnya. Jika anak-anak melakukan kesalahan atau perilaku menyeleweng itu bukan salah dari anaknya tetapi pendidik belum tepat dalam memberikan aplikasi karakter terhadap anak. Karena sesungguhnya karakter anak yang terwujud adalah tergantung dari karakter pendidiknya. Pendidikan karakter juga tidak bisa mengandalkan dari pihak sekolah saja, akan tetapi peran keluar khususnya orang tua sanagt penting . Karena dalam keluargalah mereka pertama mengenal tentang segalanya termasuk karakter.
Pentingnya pendidikan karakter adalah sebagai fungsi preventif atau pencegahan terhadap suatu tindakan yang buruk. Akhir-akhir ini banyak kejahatan yang semakin hari semakin menghawatirkan dan pelaku yang sering ditemukan adalah siswa kalangan remaja. Tawuran anatar siswa sekolah merupakan pemandangan yang bisasa ditemukan dengan segala sesuatu atau damapak yang ditimbulkan. Dalam hal seperti ini siapa yang yang harus disalahkan? Tekanan dan hasutan rekan sekolah yang tidak dapat memberi umpan balik kepada orang tua saat anak/siswa mulai bereaksi?atau orang tua yang tidak pernah meluangkan waktu untuk menarik perhatian anak terhadap pentingnya pendidikan karakter pada anak.
Tidak mudah memang dalam mengajari anak dari perilaku yang salah ke perilaku yang benar, tetapia cara mudah yang bisa dilakukan adalah memberikan suatu arahan atau petunjuk agar si anak dapat mengerti letak kaesalahannya itu dimana. Dalam menginginkan seorang anak yang yang berperilaku jujur, dapat dipercaya, pemaaf dan hormat.
Sesibuk apapun orang tua di luar sebaiknya tetap meluangkan waktu untuk selalu memberikan arahan dan pendidikan karakter di rumah. Banyak caa yang dapat orang tua lakukan dalam pembentukan karakter pada anak yaitu seperti mengajarinya beberes rumah seperti menyapu, mencuci piring, mencuci baju dll maka secara tidak langsung anak akan belajar karakter tentang tanggung jawab apapbila diberikan sebuah tugas.
Maka dari itu ikatan orang tua dan anak bisa diperkuat dengan menghabiskan waktu dengannya dan biasanya anak akan merasa nyaman dan memiliki kepribadian terbuka terhadap keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H