Mohon tunggu...
Chusnul C
Chusnul C Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti dan penulis lepas

Seorang peneliti dan penulis lepas, menyukai isu lifestyle, budaya, agama, sastra, media, dan pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fenomena Brain Rot dan Upaya Pencegahan yang Bisa Kita Lakukan

24 Januari 2025   12:53 Diperbarui: 24 Januari 2025   12:53 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Generasi Alpha dan Gawainya/ s.wsj.net)

(sumber: www.amesbostonhotel.com)
(sumber: www.amesbostonhotel.com)
Mempelajari hal-hal baru tidak hanya berlaku untuk mempelajari bahasa asing, tapi kita juga bisa mendalami hal-hal lainnya. Jika kalian hobi memasak, kalian bisa mencoba resep terbaru atau membuat resep sendiri. Jika kalian sampai hari ini belum bisa menyetir, kalian bisa mulai belajar menyetir motor atau mobil. Atau mencoba untuk mencintai hobi baru, seperti memancing, bermain catur, dan lain sebagainya. Hal-hal baru, akan merangsang otak kita untuk tetap fokus, menjadi kreatif.
  • Menerapkan Gaya Hidup Mindfulness

(Dee Lestari dan Daniel Mananta/ media.suara.com)
(Dee Lestari dan Daniel Mananta/ media.suara.com)
Seorang novelis terkenal Dee Lestari dalam sebuah podcast Bersama Daniel Mananta, bercerita bagaimana Ia menghindari kecanduan sosial media. Ia, yang merupakan seorang Buddhis, menerapkan ajaran Buddhis dalam kehidupan sehari-hari yakni bersikap mindfulness atau menyadari segala sesuatu yang sedang Ia rasakan, yang dihadapi. Ketika marah, Ia harus sadar bahwa Ia sedang marah begitupun dengan berbagai perasaan lainnya. Cara Dee dalam menghindari kecanduan sosial media nampaknya layak untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita harus menjadi seorang Buddhis. Dengan menerapkan gaya hidup mindfulness kita akan lebih mudah menyadari ketika kita sudah kecanduan sosial media atau hal-hal negative lainnya yang ditawarkan oleh teknologi seperti situs pornografi atau judi online.
  • Mengatur Ulang Ritme Hidup

Mengatur ulang ritme hidup di sini berkaitan dengan jam biologis kita tidur, mengusahakan bangun dalam kondisi segar, menyadari makanan yang kita konsumsi setiap hari, pemenuhan cahaya matahari dan lain sebagainya. Dan yang paling penting yakni mengatur pikiran dan hati kita untuk terus dalam kondisi positif.

Referensi:

"Brain Rot", Selamat Datang di Era Pembusukan Otak

Negara Mana Saja yang Mengatur Regulasi Akses Media Sosial untuk Anak-anak? | tempo.co

Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Bagaimana Hukum Indonesia? Halaman all - Kompas.com

Waspada Gejala Brain Rot | Universitas Muhammadiyah Surakarta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun