Mohon tunggu...
Chusnul Khotimah
Chusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa PGMI UIN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaidah dalam Pemilihan Kata

31 Maret 2023   07:24 Diperbarui: 31 Maret 2023   07:25 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo sahabat kompasiana..

Topik kali ini akan membahas tentang kaidah dalam pemilihan kata

Perlu kalian ketahui dalam berbicara dan menulis perlu adanya pemilihan kata, apalagi dala keadaan formal yang diharuskan menggunakan bahasa baku.

Langsung saja yu kita simak pembahasannya..

Dalam berbicara atau menulis ada beberapa kaidah/syarat yang harus dipenuhi seorang pembicara/penulis/pengarang agar yang dihasilkan baik dan benar, yaitu :

1. Dapat membedakan denotasi dan konotasi, maksud denotasi adalah kata yang memiliki arti sebenarnya dan apa adanya. Misalnya: Kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping. (hancur: rusak menjadi pecahan-pecahan kecil). Sedangkan konotasi adalah kata yang memiliki makna lain. Misalnya: kemenangan tim garuda menjadi buah bibir di berbagai media. (Buah bibir bermakna bahan pembicaraan).

2. Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim misalnya: ialah, adalah, dalam pemakaian berbeda-beda. Kata ialahharus diikuti sinonim, bukan definisi formal.  

Manusia ialah orang (benar)

Manusia ialah makhluk yang berakal budi (salah)

Manusia adalah makhluk yang berakal budi (benar)

3. Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya. Misalnya: intensif-insentif; karton-kartun; korporasi-koperasi; dan sebagainya.

4. Dapat memahami dengan tepat kata-kata abstrak. Misalnya: pendidikan, kesejahteraan, keadilan, kemakmuran, dan sebagainya.

5. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan, pemakai kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamus. Misalnya: kata modern sering diartikan secara subjektif canggih, padahal menurut kamus, kata modern berarti terbaru atau mutakhir; canggih berarti banyak cakap, suka mengganggu, banyak mengetahui, dan bergaya intelektual.

6. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat. Misalnya: Nurdiana tidak mau menerima hadiah berbentuk barang, tetapi berupa uang. Baik anak maupun orang tua ikut menyaksikan pertandingan itu.

7. Dapat membedakan kata umum dan kata khusus dengan benar. Kata umum adalah kata-kata yang memiliki makna dan cakupan pemakaian yang lebih luas. Sementara kata khusus adalah kata-kata yang memiliki ruang lingkup dan cakupan yang lebih sempit.

8. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat. Misalnya: dilegalisir harusnya dilegalisasi, kordinir seharusnya kordinasi. 

9. Menggunakan kata idiomatik berdasarkan susunan(pasangan) yang benar. Misalnya: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan, berdasarkan pada seharusnya berdasar pada. 

10. Menggunakan kata yang berubaha makna dengan cermat. Misalnya: kata issue yang kata tersebut berasal dari bahasa Inggris yang berarti publikasi, kesudahan, perkara, sedangkan isu dalam bahasa Indonesia berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar angin, atau desas-desus.

Wahh ternyata banyak juga ya yang perlu diperhatian dalam pemilihan kata

Semoga kita bisa mengaplikasikannya ya

Sekian dulu, terimakasih teman-teman sudah baca sampai selesai, semoga bermanfaat:)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun